Kupang, Ekorantt.com – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut satu Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto (Ansy-Jane) berkomitmen meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi NTT yang saat ini masih terbilang rendah.
Realisasi PAD NTT sejak lima tahun terakhir hanya berkisar antara Rp1,1 triliun-Rp1,4 triliun.
Mencermati persoalan ini, Politisi PDI Perjuangan Ansy Lema mengatakan bahwa dirinya bersama Jane Natalia Suryanto telah menyiapkan langkah konkret dan upaya inovatif untuk mendongkrak PAD.
“Kita membutuhkan PAD yang memadai agar target-target pembangunan dapat tercapai dan pemberdayaan masyarakat dapat kita lakukan secara mandiri. Saya dan Jane akan menjadikan provinsi tercinta ini menjadi provinsi yang berdikari,” kata Ansy Lema dalam keterangan pers pada Kamis, 7 November 2024.
Dia menjelaskan setidaknya ada lima langkah konkret yang telah disiapkan Ansy-Jane untuk meningkatkan PAD Provinsi NTT. Pertama, menyisir atau merapikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) NTT untuk memangkas inefisiensi anggaran.
Kedua, melakukan digitalisasi pajak dan retribusi daerah untuk mencegah kebocoran penerimaan daerah. Menurutnya, selama ini pajak yang terdigitalisasi hanya pajak kendaraan bermotor, sementara yang lain belum terdigitalisasi.
Demikian juga dengan retribusi daerah yang selama ini masih menggunakan metode manual. Misalnya Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Oeba, Instalasi Ternak Tarus dan Sumba, Kawasan Wisata Lasiana, Kebun Dinas Pertanian, dan Ekowisata Oeluan Timor Tengah Utara (TTU).
“Ke depan semua sumber pendapatan pajak dan retribusi ini harus dilakukan secara digital. Ketika dilakukan secara digital, semua bisa terdata. Kita bisa mendapatkan pemasukan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Meminimalisir kebocoran,” terang Ansy Lema.
Ketiga, merapikan aset-aset tidur Provinsi NTT menjadi aset produktif. Mengacu pada data dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT, jumlah kepemilikan aset tanah yang tercatat dalam neraca 31 Desember 2023 berjumlah 1.210 bidang tanah di 26 perangkat daerah.
Sementara itu, tanah yang masih bernilai Rp0 rupiah sebanyak 142 bidang dan tanah yang belum diketahui luasannya sebanyak 101 bidang. Ansy Lema mengungkapkan bahwa tanah milik Pemprov NTT ini perlu dilakukan identifikasi dan penilaian agar dapat diberdayakan dari aset tidur menjadi lebih produktif.
Selain itu, terdapat pula 6.660 unit gedung milik Pemprov NTT. “Aset-aset tidur ini akan kita utilisasi agar kita bisa dapat pendapatan yang namanya pendapatan sewa. Terhadap tanah-tanah pemprov yang belum diketahui luas dan nilainya akan kita identifikasi dan kita beri penilaian agar dapat diberdayakan menjadi lebih produktif,” tandasnya.
Keempat, iklim investasi yang kondusif. Mantan Juru Bicara Ahok itu menyampaikan akan menciptakan iklim investasi yang sehat untuk menggaet para investor masuk ke NTT dan membuka lapangan pekerjaan.
Kelima, revitalisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Satu-satunya Calon Gubernur NTT yang berpasangan dengan perempuan itu menekankan akan merevitalisasi BUMD untuk meningkatkan deviden (penghasilan) dengan cara menerapkan tata kelola yang bersih, transparan, dan profesional.
“Ansy-Jane akan menciptakan reformasi birokrasi yang bersih dari korupsi kolusi dan nepotisme (KKN). Hanya dengan begitu, investor akan percaya dan menanamkan modalnya di NTT. Kami berkomitmen untuk menjadi pemimpin yang bersih,” pungkasnya.