Maumere, Ekorantt.com – Tim SAR Gabungan mengevakuasi warga lima desa di Kabupaten Sikka yang terkena dampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki. Warga lima desa itu yakni Desa Kringa, Timutawa, Ojan, Udekduen, dan Hikong. Mereka dievakuasi ke wilayah Kecamatan Waigete.
Proses evakuasi dilakukan pada Selasa malam,12 November 2024 hingga Rabu dini hari.
Warga dievakuasi lantaran merasa panik dengan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur.
Pelaksana Tugas (Plt) Kalak BPBD Kabupaten Sikka, Putu Bhota berkata, pemerintah melakukan evakuasi secara cepat sebagai respons atas kekhawatiran warga dengan adanya dampak erupsi yang lebih berbahaya.
Dia menambahkan, ada empat wilayah kecamatan yang merasakan dampak erupsi Lewotobi paling besar yakni Kecamatan Waiblama, Mapitara, Doreng, dan Talibura.
“Namun yang terdampak erupsi paling parah itu lima desa di wilayah Kecamatan Talibura, yakni Desa Kringa, Timutawa, Udekduen, Ojan, dan Hikong,” ujarnya.
Penjabat Kepala Desa Kringa, Wahyu Sihombing mengatakan, sebagian warga telah dievakuasi, baik secara mandiri maupun oleh pemerintah.
Sebagiannya lagi belum mau dievakuasi dengan alasan menjaga rumah dan ternak.
“Saya harus terus memberikan edukasi kepada mereka bahwa evakuasi yang dilakukan oleh Pemda ini untuk memberikan perlindungan karena erupsi Lewotobi semakin meningkat,” kata dia.
“Bagi warga yang belum mau dievakuasi tentu mereka sangat membutuhkan sembako, karena sebagian pertanian dan perkebunan mereka terdampak,” tambah Wahyu.
Jumlah penduduk di Desa Kringa sebanyak 1.521 jiwa atau 414 Kepala Keluarga (KK). Desa Kringa sendiri merupakan salah satu desa yang hampir setahun terdampak erupsi Lewotobi.
Sementara itu, Penjabat Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera menjelaskan upaya pemerintah menangani warga yang terkena dampak erupsi Lewotobi.
Pada 4 November 2024, jumlah pengungsi dari Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur sebanyak 1.025 jiwa. Kemudian bertambah menjadi 4.019 jiwa pada 10 November 2024
Setelah itu, Pemkab Sikka dan Pemkab Flores Timur bersepakat untuk mengevakuasi kembali warga ke posko pengungsian di Flores Timur
“Yang tinggal hari ini adalah pengungsi mandiri berjumlah 1.759 warga Flotim yang masih ada di Kabupaten Sikka,” kata Alfin Parera dalam sambutan pengambilan sumpah pimpinan DPRD Sikka masa jabatan 2024-2029, Rabu, 13 November 2024.
Pemerintah, kata Alfin Parera, akan mengevakuasi seluruh warga terdampak erupsi, baik warga Sikka maupun Flotim, untuk dipusatkan di posko utama Kecamatan Waigete.