Bupati Ngada Lepas 38 Peserta Kuliah Magang ke Jepang

Pengiriman pelajar ke luar negeri menjadi komitmen pemerintah dalam rangka pengembangan sumber daya manusia. Pemerintah sendiri menargetkan untuk terus menambah jumlah mahasiswa untuk mengikuti program itu ke depan.

Bajawa, Ekorantt.com – Bupati Ngada Raymundus Bena melepas 38 orang peserta program magang kuliah ke Jepang kerja sama Pemerintah Kabupaten Ngada dan Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali.

Acara pelepasan ini disaksikan orang tua peserta di halaman Kantor Bupati Ngada pada Selasa, 15 Juli 2025.

Raymundus mengatakan, sebelumnya Pemkab Ngada telah mengirim 11 peserta program magang ke Jepang yang saat ini sedang mengikuti pelatihan dan persiapan di Bali.

“Total semua 49 orang. Saya harapkan untuk menjadi duta, duta bagi anak milenial dan duta bagi masyarakat Ngada,” ujar Raymundus.

Pengiriman pelajar ke luar negeri menjadi komitmen pemerintah dalam rangka pengembangan sumber daya manusia. Pemerintah sendiri menargetkan untuk terus menambah jumlah mahasiswa untuk mengikuti program itu ke depan.

Raymundus berharap para mahasiswa yang akan melaksanakan kuliah magang di Jepang bisa mempelajari budaya dan kebiasaan di lingkungan kerja nantinya.

Ia juga mengingatkan para peserta untuk mematuhi segala peraturan yang ditetapkan perusahaan dan menyisihkan sebagian penghasilan untuk menabung dan membantu keluarga.

“Tenaga honorer kita cukup banyak. Ke depan kita buka peluang bagi mereka, tapi khusus buat laki-laki,” tutur dia.

Harapan Orang Tua

Margaretha Ripo (48), warga Desa Naru, Kecamatan Bajawa, tak bisa menahan air mata saat melepas putrinya Hendrika Mo’i (28) mengikuti program magang kuliah di Jepang. Rasa haru muncul dari dalam diri karena baru pertama kali ia dan keluarga mendapat peluang ke luar negeri.

Pasalnya, program tersebut sangat membantu keluarganya yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

“Sebagai orang tua, ini program sangat menyentuh masyarakat. Bagi kami pendidikan yang paling penting,” katanya.

Margaretha menaruh kepercayaan kepada pemerintah untuk memberangkatkan putrinya ke Jepang.

“Bagi kami keamanan dan keselamatan anak paling penting, apalagi di negara orang. Tapi setelah ada penjelasan dari pemerintah kami percaya,” katanya.

Puluhan peserta ini akan menjalani pelatihan di Bali. Mereka akan diuji secara kompetensi. Selanjutnya, akan dikirim ke Jepang dan menjalani proses magang kuliah sesuai bakat dan minat masing-masing.

Para peserta pun mendapatkan gaji hingga belasan juga per bulan jika sudah mulai aktif bekerja di perusahaan yang ada di negeri sakura itu.

“Sebagai orang tua kita berharap mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang baik di sana dan berkuliah,” kata Margaretha.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img