Maumere, Ekorantt.com – Menyongsong Dies Natalis ke-20, Universitas Nusa Nipa (Unipa), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menyelenggarakan lomba pidato bahasa Inggris (English Speech Competition) pada 11-12 September 2025.
Mengangkat dua tema besar yakni Artificial Intelligence (AI) and the Future of Teaching and Learning in Indonesia dan Nusa Nipa University and the Future of Indonesian’s Education, kompetisi ini diikuti sembilan peserta dari beberapa fakultas.
Panitia membagi perlombaan dalam dua babak yakni preliminary round (babak penyisihan) dan final round (babak terakhir). Pada babak penyisihan tereliminasi tiga orang, tersisa enam orang untuk babak final.
Anastasia Ringelji Reza dari Prodi PGSD keluar sebagai juara pertama. Ia bangga atas pencapaiannya dan mengapresiasi kampus atas terselenggarakannya perlombaan itu.
“Sangat bagus apalagi tentang bahasa Inggris, karena batas duniamu adalah batas bahasamu. Jadi ketika kamu hanya mampu menguasai satu bahasa saja maka duniamu hanya di situ-di situ saja,” ujarnya.
Terkait tema artificial inteligence, kata dia, kehadirannya sangat penting bagi mahasiswa. Akan tetapi, menurutnya mahasiswa harus bijak dalam menggunakan kecerdasan buatan.
Hal itu dilakukan dengan memilah informasi apa yang harus diambil dari AI dan apa yang harus dicari sendiri tanpa bantuan AI. Kalau keenakan menggunakan AI, maka akan melemahkan mental mahasiswa.
“Kembali kepada kita menggunakannya bagaimana kita memilah informasi dari AI dan informasi yang kita cari sendiri.”
Salah satu juri sekaligus dosen dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Genoveva Dua Eni, mengatakan perlombaan ini bertujuan melatih kemampuan berbahasa Inggris dan public speaking para mahasiswa Unipa.
“Juga untuk melatih critical thinking karena mereka bukan hanya baca naskah tetapi juga menjawab beberapa pertanyaan dari para juri,” ujarnya.
Genoveva berharap kegiatan tersebut mendorong mahasiswa untuk selalu berpikir kritis dan tetap percaya diri. “Kita bisa jika kita berpikir kita bisa.”
“Segala sesuatu tidak ada yang sulit, sekalipun bahasa Inggris. Kita akan dilatih bagaimana kita berbicara di depan umum dan ketika kita sudah melewati itu semua kita akan menjadi orang sukses ke depannya,” ujar dia.
Jurnalis Warga: Ayu Ajriati