Gemuruh Erupsi Lewotobi Terdengar hingga ke Sikka, Warga Panik dan Mengungsi

Salah satunya, Yohana Alexia, 50 tahun, warga Desa Kringa, yang menyampaikan bahwa ia mendengar dentuman keras dan gemuruh panjang pada malam hari.

Maumere, Ekorantt.com – Dentuman keras dan gemuruh dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Selasa, 14 Oktober 2025 pukul 21.00 Wita dan Rabu, 15 Oktober 2025 pukul 09.21 Wita terdengar hingga ke wilayah Kabupaten Sikka.

Suara letusan tersebut memicu kepanikan warga, terutama yang tinggal di wilayah Desa Kringa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, yang berada dalam radius 20 kilometer dari gunung.

Sejumlah warga mengaku panik dan ketakutan, terlebih yang memiliki anak kecil. Salah satunya, Yohana Alexia, 50 tahun, warga Desa Kringa, yang menyampaikan bahwa ia mendengar dentuman keras dan gemuruh panjang pada malam hari.

“Letusan beruntun dan gemuruh panjang membuat kami tidak tidur sampai pagi karena takut terjadi gempa,” ungkapnya saat dihubungi Ekora NTT pada Rabu, 15 Oktober 2025.

Yohana menyebutkan, pada Rabu pagi sekitar pukul 09.21 Wita, kembali terdengar dentuman keras dan gemuruh panjang yang disertai hujan pasir dan abu vulkanik.

“Tiba-tiba terjadi bunyi dentuman yang keras dari arah gunung dan tanah pun bergetar. Semua orang lari keluar dan berteriak gunung meletus,” ujar Yohana.

Ia menambahkan, saat peristiwa itu terjadi, ia sedang berada di dapur, sementara cucunya yang berusia satu tahun sedang bermain sendirian di ruang makan.

“Saya langsung lari cepat-cepat gendong cucu saya di ruang makan, dan berlari meninggalkan rumah karena takut gempa,” kata Yohana.

Hal serupa dialami oleh Maria, 42 tahun, warga lain yang juga panik saat letusan terjadi. Ia tengah memasak di dapur saat mendengar suara dentuman, sedangkan bayinya sedang tertidur di ayunan.

“Saya lari cepat-cepat gendong anak di ayunan dan langsung lari keluar rumah karena takut gempa,” ungkapnya.

Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada pada status tertinggi, yakni Level IV atau Awas, menyusul peningkatan signifikan aktivitas kegempaan yang terekam secara seismik.

Menurut catatan PVMBG, selama periode 13–14 Oktober 2025 tercatat: satu kali gempa letusan, empat kali gempa guguran, sembilan kali gempa embusan, satu kali gempa harmonik, 23 kali gempa tremor non-harmonik, satu kali gempa tornillo, 22 kali gempa vulkanik dalam, dua kali gempa tektonik lokal, 11 kali gempa tektonik jauh, dan kali getaran banjir.

Aktivitas kegempaan masih didominasi oleh gempa pada kedalaman dangkal. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah gempa hembusan dan tremor non-harmonik yang masih berada pada tingkat stabil.

Pada 14 Oktober 2025, tercatat dua kali gempa vulkanik dalam (VA) dengan amplitudo overscale, yang menunjukkan adanya peningkatan suplai magma dari kedalaman. Selain itu, gempa tektonik lokal yang tercatat satu hari sebelumnya dinilai berkaitan dengan pergerakan magma yang mulai menuju ke permukaan.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img