Unika Ruteng Dorong Lulusan PPG Menjadi Guru Kolaboratif

Sebagai Universitas Katolik, Unika Santu Paulus Ruteng percaya bahwa profesionalitas sejati selalu berakar pada spritualitas pelayanan.

Ruteng, Ekorantt.com – Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, Pastor Agustinus Manfred Habur mendorong para guru peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) agar menjadi guru kolaboratif.

Menurut Manfred, menjadi guru kolaboratif berarti membuka diri untuk belajar bersama.

“Di era digital 5.0, pendidikan bukan lagi kerja individu, melainkan ekosistem pembelajaran yang melibatkan sekolah, keluarga, masyarakat dan teknologi,” tegasnya dalam pengukuhan dan sumpah lulusan PPG GT periode 2 tahun 2025 yang berlangsung di Aula GUT Lantai 5 Unika Santu Paulus Ruteng pada Sabtu, 1 November 2025.

Pastor Manfred berpendapat kolaborasi dapat menumbuhkan kreativitas dan saling meneguhkan dalam semangat gotong royong

Sebagai Universitas Katolik, Unika Santu Paulus Ruteng percaya bahwa profesionalitas sejati selalu berakar pada spritualitas pelayanan.

Maka, guru yang profesional, transformatif, kolaboratif, dan berkarakter adalah mereka yang menjadikan profesinya sebagai panggilan kasih untuk membentuk manusia seutuhnya, cerdas dalam berpikir, tulus dalam hati, dan kokoh dalam nilai.

“Ingatlah! Setiap kali Anda masuk kelas, Anda sedang menyentuh masa depan bangsa. Setiap kata, senyum, dan keteladanan Anda adalah benih yang akan tumbuh dalam diri generasi muda Indonesia,” ucapnya.

Ketua Program Studi PPG, Eliterius Sennen juga meminta lulusan PPG agar membangun jejaring dan kolaborasi.

“Anda tidak sendirian,” kata Sennen.

Ia meminta agar para guru selalu bersinergi dengan rekan sejawat, komunitas, termasuk orangtua demi menciptakan ekosistem pendidikan yang kuat.

Dunia pendidikan saat ini, kata Sennen, berada dalam pusaran perubahan yang sangat cepat.

Tantangan yang dihadapi guru tidak lagi sekadar mengajar membaca, menulis, dan berhitung, melainkan juga membimbing generasi Z dan Alpha yang merupakan digital native, memfilter arus informasi yang begitu deras, dan menyiapkan mereka untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.

“Oleh karena itu, kehadiran Anda, para guru profesional baru adalah jawaban atas tantangan zaman tersebut,” tegasnya.

Dengan demikian, dunia tidak membutuhkan guru yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga resilien, adaptif, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

Guru juga harus  mampu menjadi faslitator, motivator, dan inspirator bagi peserta didik. Guru yang mampu menyalakan api keingintahuan, bukan sekadar mengisi wadah yang kosong.

“Ilmu pengetahuan terus berkembang. Janganlah pernah berhenti untuk meng-upgrade diri, baik melalui pelatihan, membaca, maupun berjejaring dengan sesama guru,” ujarnya.

Sennen bilang, seorang guru yang hebat tidak hanya diingat karena ilmunya, tetapi karena kasih sayang dan perhatiannya. Ia harus bangun hubungan yang manusiawi penuh cinta dengan peserta didiknya.

“Di manapun Anda bertugas, tularkan semangat positif dan inovasi. Jadilah guru yang memimpin perubahan kecil untuk menciptakan dampak yang besar bagi dunia pendidikan kita,” pintanya.

Lulusan PPG kali ini berjumlah 1.075 orang, dengan rincian Bidang Studi PGSD 786 orang, Bidang studi Pendidikan Bahasa Inggris 160 orang, dan Bidang Studi Pendidikan Matematika berjumlah 129 orang.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img