Larantuka, Ekorantt.com – Di tengah kondisi darurat akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Wulanggitang tetap melaksanakan Konferensi Kerja Cabang (Konfercab) Tahun 2025 di Posko Karitas Keuskupan Larantuka, Desa Konga, Kecamatan Titehena, Sabtu, 29 November 2025. Forum ini digelar untuk memilih pengurus baru menggantikan pengurus lama yang masa baktinya berakhir.
Konfercab diikuti pengurus cabang, pengurus ranting Boru, Hokeng, dan Hewa, serta para utusan dari satuan pendidikan. Hadir pula Plt. Camat Wulanggitang, Karolus Kelemur; Sekretaris PGRI Kabupaten Flores Timur, Fandi Setyfanto; dan Pembina PGRI Cabang Wulanggitang, Gaspar L. Tukan.
Dengan mengusung tema “Teguh Dalam Wadah, Tulus Mencerdaskan Bangsa”, konfercab tahun ini menegaskan pentingnya solidaritas dan ketahanan organisasi, terutama ketika para guru juga terdampak bencana erupsi.
Tema ini sekaligus memuat harapan agar PGRI memperkuat kekompakan internal sehingga mampu menghadapi situasi sulit secara kolektif.
Meski fasilitas pendidikan rusak diterjang erupsi, guru-guru di Wulanggitang disebut tetap berkomitmen melaksanakan tugas sebagai pendidik. Dunia pendidikan diyakini menjadi salah satu sarana pemulihan bagi anak-anak terdampak bencana.
Kegiatan dimulai pukul 10.00 dengan penyambutan tamu undangan, lalu dibuka resmi oleh Plt. Camat Wulanggitang. Rangkaian sidang pleno kemudian digelar. Pleno I membahas jadwal dan tata tertib konfercab. Pleno II berisi laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2021–2025 yang diterima secara bulat oleh tiga ranting.
Pada pleno III, yang dipimpin pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur, dilakukan pemilihan pengurus cabang periode 2025–2030 melalui musyawarah mufakat. Secara aklamasi, terpilih susunan pengurus inti: Ketua Kristina Sabu Punang, Wakil Ketua Linus Lalun, Sekretaris Gerardus Kuma Apeutung, Wakil Sekretaris Emanuel Tupen Bara, dan Bendahara Karolina Umbu.
Setelah pengurus inti terbentuk, komposisi dilengkapi hingga 13 sekretaris bidang. Pelantikan dan pengambilan sumpah dipimpin oleh Maria M. Y. Hallan dari PGRI Kabupaten Flores Timur. Serah terima jabatan dilakukan dari Ketua demisioner Eduardus Pope Ana Sayang kepada ketua baru.
Dalam sambutannya, Eduardus Pope Ana Sayang menekankan, pergantian kepemimpinan tidak mengubah semangat perjuangan organisasi.
“Pengabdian kami selama ini adalah sejarah panjang bergerak bersama. Terima kasih dan mohon maaf. Mari kita dukung pengurus terpilih untuk melanjutkan perjuangan ini,” kata Edward.
Ketua baru, Kristina Sabu Punang menyampaikan terima kasih dan mengakui bahwa amanah yang diterimanya tidak ringan.
Menurutnya, beban ini akan ringan kalau ada dukungan dari semua anggota PGRI Cabang Wulanggitang.
“Dan kepada bapa ibu pengurus, mari kita bekerja sama. Program kerja organisasi akan berjalan dengan baik kalau ada kerja sama dan pengorbanan dari kita,” ujar Kris.
Pembina PGRI Cabang Wulanggitang, Gaspar L. Tukan menekankan pentingnya kolaborasi dan komitmen pengurus baru.
Ia mengingatkan, tantangan profesi guru ke depan semakin kompleks.
Ia berharap, pengurus baru ini bisa membuat program-program pengembangan profesi guru untuk meningkatkan kapasitas guru guna menghadapi tantangan eksternal organisasi maupun tantangan dalam mencerdaskan anak bangsa.
Jurnalis warga: Gerardus Apeutung













