Banjir Lahar Dingin Gunung Lewotobi Terjang Pemukiman Warga di Flotim 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Ferdynandus M. Moat Aeng mengatakan, pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat banjir lahar dingin selama 14 hari. 

Larantuka, Ekorantt.com – Hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Kabupaten Flores Timur, NTT, sejak Senin pekan lalu. Cuaca ekstrem ini menyebabkan beberapa desa di Kecamatan Ilebura dan Wulanggitang diterjang banjir lahar dingin hasil erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. 

Banjir lahar dingin yang membawa serta tumpukan material letusan seperti pasir, lumpur, kerikil, dan batuan menerjang Desa Dulipali, Desa Hokeng, dan Desa Nurabelen. Akibatnya, beberapa areal perkebunan warga rusak dan akses jalan dari dan ke Larantuka sempat lumpuh. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Ferdynandus M. Moat Aeng mengatakan, pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat banjir lahar dingin selama 14 hari.

“Kita sudah melakukan rapat bersama Forkopimda dan menetapkan status tanggap darurat banjir lahar dingin,” ungkap Fredynandus kepada Ekora NTT di ruang kerjanya, Senin, 15 Desember 2025. 

Fredynandus menjelaskan, kondisi ini telah menjadi intensi khusus Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen. 

Bupati Antonius menghendaki agar alat berat harus stand by di lokasi Desa Dulipali dan Desa Hokeng selama cuaca ekstrem untuk membersihkan material banjir. 

“Kemarin kita sudah rapat dan kita dapat perintah langsung dari pak bupati agar alat berat stand by di lokasi. Apabila terjadi hujan dan material lahar dingin menutupi akses jalan maka alat berat langsung bekerja untuk mendorong material,” ungkap Fredynandus.  

Pemerintah telah menyiapkan anggaran yang bersumber dari belanja tidak terduga (BTT) sekitar Rp100 juta hingga Rp200 juta untuk mobilisasi alat berat dan alat pendukung lainnya ke lokasi. 

“Anggaran dalam perhitungan tim teknis ini sekitarnya Rp100 juta hingga Rp200 juta. Jika, besok kita ajukan anggaran ini ke pak bupati dan disetujui, Inspektorat sudah review dan disetujui, maka kita ajukan ke keuangan. Maka tim teknis kerja buat SPK, datangkan alat berat stand by di lokasi,” ungkap dia

“Kita berharap mulai lusa ini (Rabu), alat berat sudah kita tempatkan di sana.”

Fredynandus menjelaskan disamping Kecamatan Ilebura dan Kecamatan Wulanggitang, pemerintah juga memonitor dampak cuaca ekstrem di wilayah lainnya yang telah menyebabkan beberapa ruas jalan putus seperti di Waiwerang dan Demodei. 

Pemerintah kabupaten akan segera melakukan rapat koordinasi dengan kepala desa, camat, dan unsur TNI/Polri agar segera melakukan penanganan darurat lapangan. 

“Setelah ini kita akan koordinasikan dengan para kepala desa dan TNI, Polri yang berada di kecamatan untuk pelaksanaan penanganan tanggap darurat di lapangan,” tutup Ferdynandus.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img