Capai Target, Bupati Robi Apresiasi Plt Kadis Perikanan

Maumere, Ekorantt.com – Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo memberikan apresiasi kepada Dinas Perikanan Sikka terkait kegiatan pembangunan yang dikerjakan untuk tahun anggaran 2019 sudah selesai 100%.

“Plt. Kadis Perikanan telah memberikan informasi secara lengkap. Harus diapresiasi. Tipe pemimpin yang menangani bidang kemakmuran masyarakat harus begini,” kata Bupati Robi saat meresmikan Kolam Labuh Perikanan di kampung Wuring, kelurahan Wuring Kecamatan Alok Barat beberapa waktu lalu.

“Saya selalu menekankan bila realisasi program di bawah 90% sudah jelas jabatan kadis dicopot. Dinas Perikanan Sikka harus menjadi contoh bagi dinas-dinas lain di Kabupaten Sikka,” ungkap Bupati Robi.

Plt Kepala Dinas Perikanan kabupaten Sikka Paulus Hilarius Bangkur, dalam laporannya menjelaskan, kegiatan pembangunan perikanan Kabupaten Sikka tahun anggaran 2019 sudah selesai 100%.

Bangkur merincikan pengerjaan kelong dikerjakan CV Dua. Pengerjaan Kapal Fiber Glass 1 GT sebanyak 5 unit dan Fiber Glass 2 GT sebanyak 3 unit dikerjakan CV Bali Mentari. Dan Fiber Glass 3 GT dikerjakan CV Surya Sikka.  

Ada juga pengerjaan kapal kayu Purse Seine sebanyak 1 unit dikerjakan PT Putra Unggul Kupang. Pembangunan kolam labuh dikerjakan CV Buana Dirgantara dan pembangunan Kapal Fiber Glass 1 GT (DAK) sebanyak 19 unit dikerjakan PT Putra Unggul.

Selain itu, tambahnya, pengadaan mesin perikanan oleh CV Anugrah, pengadaan alat tangkap dan alat bantu penangkapan berupa masker selam dan snorkel untuk pemancing gurita di desa Nangahale dikerjakan CV Cipta Flores. Juga pengadaan Cool Box 7 unit dan Freezer Box sebanyak 20 unit untuk pemasar ikan dan pengolah ikan.

Pihak Dinas Perikanan juga mendistribusikan buku desiminasi/informasi kelautan atau buku Muatan Lokal (Mulok) kelautan dan perikanan untuk 10 Sekolah Dasar oleh CV Flores Nusa Bunga.

“Di samping kegiatan konstruksi yang dikerjakan, tahun anggaran 2019 juga dilakukan pelatihan nelayan dan penyuluhan hukum di bidang kelautan dan perikanan serta pembinaan kelompok nelayan serta sosialisasi gerakan makan ikan,” ujar Bangkur.

Asuransi Nelayan

Bangkur juga merincikan, adanya kartu asuransi nelayan dari program pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sejak tahun 2016 lalu.

 Tahun 2016 Kabupaten Sikka mendapatkan 541 kartu Asuransi Nelayan, tahun 2017 sebanyak 1701, tahun 2018 sebanyak 196 kartu dan tahun 2019 sebanyak 895 kartu.

Bangkur menjelaskan untuk tahun 2019 jumlah premi yang ditanggung pemerintah pusat sebesar Rp140 ribu.

Besaran klaim asuransi sebagai berikut. Pertama, resiko akibat kecelakaan pada saat aktivitas melakukan penangkapan ikan, kematian Rp200 juta, cacat tetap maksimal Rp100 juta, dan biaya pengobatan maksimal Rp20 juta.

Kedua, resiko akibat kecelakaan pada saat melakukan aktivitas selain penangkapan ikan. Kematian Rp160 juta, biaya pengobatan lain maksimal Rp 20 juta.

Ketiga, manfaat pertanggung lain atau tambahan resiko kematian selain akibat kecelakaan Rp5 juta.

Yuven Fernandez 

spot_img
TERKINI
BACA JUGA