Mbay, Ekorantt.com – Sejumlah wartawan yang bertugas di Kabupaten Nagekeo mendapat perlakuan buruk dari kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, dr. Ellya Dewy, pada Jumat (17/4/2020).
Dewwy mengusir sejumlah wartawan yang hendak mengonfirmasi perkembangan penanganan virus corona atau Covid-19.
Sebelumnya sejumlah wartawan telah bertemu Sekretaris Daerah (Sekda) Nageko, Lukas Mere untuk mengonfirmasi soal meninggalnya seorang warga Kecamatan Nangaroro, yang ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 oleh petugas medis.
Sekda Mere mengarahkan wartawan untuk mengonfirmasi hal itu ke Kadis Kesehatan di posko utama pencegahan dan penanganan Covid-19 Kabupaten Nagekeo.
Bukannya menerima dan memberi penjelasan kepada awak media, Kadis Kesehatan Nageko justru mengusir sejumlah wartawan itu dengan kasar.
“Keluar keluar, yang berhak masuk ke ruangan ini hanya orang-orang yang berkepentingan, yang bukan berkepentingan dilarang masuk,” ujar Dewwy sambil menutup pintu posko utama Covid-19 Nagekeo.
Para wartawan pun tertahan di depan pintu masuk posko, sambil mendengar ocehan Kadis Kesehatan Nageko itu.
Salah satu wartawan berusaha menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke posko itu merupakan arahan Sekda Nagekeo.
Meski mendengar penjelasan demikian, Kadis Dewwy tetap ngotot mengusir wartawan.
“Keluar, keluar. Ruangan ini hanya untuk yang berkepentingan. Yang lain tidak boleh masuk,” kata Dewy sambil menahan pintu dari dalam.
Ketua aliansi jurnalis Nagekeo, Doni Moni mengecam tindakan arogan Kadis Kesehatan Nagekeo tersebut.
Menurutnya, sebagai pejabat publik, Kadis Dewwy seharusnya menunjukkan sikap profesional kepada wartawan, bukan sebaliknya.
“Jika Pemda Nagekeo menyiapkan media center, bagi kami (perlakuan Kadis Dewwy) tidak apa-apa. Namun Pemerintah Nagekeo tidak menyiapkan media center, ya wajarlah para jurnalis mendatangi ruangan posko covid-19. Namun kenapa kami diusir seakan-akan kami ini hewan,” ujar Doni.
Doni pun meminta Bupati Nagekeo, Yohanes Don Bosco Do untuk mencopot jabatan Dewwy.
“Bupati harus copot dokter Dewwy dari jabatannya,” tuntut Doni.
Pasalnya, kata dia, sebagai pejabat publik, prilaku Dewwy yang demikian, telah mencoreng nama baik Pemerintah Nagekeo.
Sementara itu, Sekda Nagekeo Lukas Mere mengatakan, “saya sangat kecewa dengan etika yang tunjukan oleh Kadis Kesehatan kepada para jurnalis.”
Seharusnya, kata dia, Kadis Kesehatan menerima dan menyampaikan keterangan kepada para jurnalis secara baik-baik.
“Jangan mengusir seperti itu. Saya sendiri tidak bisa memberikan keterangan pers kepada para jurnalis karena yang lebih tahu ini, hanya ilmu medis,” kata Sekda Mere.
Mere berjanji untuk meminta penjelasan Kadis Dewwy terkait persoalan pengusiran wartawan itu.
“Besok saya akan panggil yang bersangkutan untuk beri penjelasan,” tegasnya.
Belmin Radho