Ende, Ekorantt.com – Sebanyak 4 unit lampu underwater di Taman Simpang Lima Kota Ende raib digasak maling. Situasi sepi di tengah pemberlakuan jam malam diduga dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggungjawab untuk mencuri aksesoris di taman yang menjadi ikon Kota Ende tersebut.
Terletak tepat di jantung kota, taman yang pengerjaannya menelan dana 4,7 miliar rupiah tersebut menambah kesan eksotik kota berpenduduk sekitar 90 ribu jiwa ini.
Penataan taman kota sesungguhnya adalah janji politik paket Marsel-Djafar semasa kampaye Pilkada tahun 2018 yang terpatri dalam visi “Membangun Desa Menata kota”.
Walau terlambat dalam realisasi fisiknya, kontraktor pelaksana CV Dua Gemilang telah menyelesaikan kontrak kerja sesuai aturan pelaksanaan proyek.
Sayangnya, belum setahun pemanfaatannya empat unit lampu underwater raib digasak maling pada Senin malam (4/5/2020).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ende, Frans Lewang membenarkan kejadian tersebut.
“Kita prihatin dan menyesalkan tindakan oknum tidak bertanggung jawab. Ini kita bangun dengan dana besar. Kita berharap masyarakat sadar jika aset ini milik masyarakat umum dan harus dipelihara,” kata Kadis Frans yang dikonfirmasi Ekora NTT di Taman Simpang Lima Tugu Pancasila Kota Ende, Selasa (5/5/2020).
Saat dipantau Ekora NTT, tersisa skrup pengunci empat unit lampu underwater. Menukil data pekerja proyek, masing-masing lampu bernilai 600 ribu rupiah.