Flores Timur, Ekorantt.com – Beberapa perwakilan warga Desa Waibao dari Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur mendatangi kantor Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Flores Timur, Rabu (8/5) guna menyampaikan syukur dan terimakasih kepada Pemda Flotim yang telah mendatangkan investor mente ke wilayah mereka.
Masyarakat Desa Waibao senang karena investor datang untuk mengolah lahan tidur masyarakat menjadi perkebunan Mente.
Warga Desa Waibao yang mendatangi Kantor Distanak Flores Timur ini adalah tokoh perwakilan dari keempat suku pemilik lahan mente dan perwakilan dari tenaga kerja yang dikelola oleh PT. Tigate Trees Indonesia.
Keempat suku pemilik lahan mente ini yakni Suku Lio, Kelen Raja, Kelen Suku, dan Suku Kelen Tukan.
Kehadiran beberapa tokoh ini diterima oleh Kepala Distanak Flores Timur, Anton Wukak Sogen di ruang kerjanya.
Mateus N. Lio salah satu tokoh masyarakat dari Suku Lio menyampaikan, kehadiran pihak investor dari perusahaan ini sangat membantu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat masyarakat petani setempat.
Dikatakannya, sejak PT. Tigate Trees Indonesia mulai beroperasi di desa Waibao 6 bulan lalu, warga setempat telah merasakan dampak langsung dari kehadiran investor ini.
Dampak yang dirasakan tersebut dari sisi ekonomi dan tersedianya lapangan kerja.
“Kami harus bicara jujur bahwa banyak sekali manfaat yang kami rasakan. Kami yang dulu susah sekali dapat uang sekarang kami bisa dapat uang dari perusahaan tempat kami kerja. Kami bisa membiayakan pendidikan sekolah anak-anak kami. Selain itu anak-anak usia kerja yang dulu nganggur kini dapat bekerja sebagai tenaga kerja di perusahaan mente,” ungkap Teus dihadapan Kepala Distanak Flores Timur dan awak media.
Sementara itu, Elias B. Nitit, salah satu tenaga kerja di perusahaan mente PT. Tigate Trees Indonesia mengatakan, kehadiran investor di wilayah Desa Waibao mengurangi resiko konflik sosial dalam masyarakat di Desa Waibao.
Elias mengungkapkan, dengan hadirnya investor warga mendapatkan titik terang tentang kepastian hukum hak atas tanah dan mengurangi tingkat kenakalan remaja di desa Waibao.
Menurutnya pihak perusahaan telah membantu mengurus sertifikat lahan.
Sekarang, lanjutnya, warga sudah mengetahui batas-batas suku secara hukum.
“Di kemudian hari anak cucu kami tidak berkelahi lagi karena sudah tahu batas-batas lahan sukunya sendiri. Lalu, warga usia kerja yang dulunya hanya duduk minum arak dan buat kaco dan keributan sekarang tidak lagi karena mereka sudah sibuk kerja di perusahaan. Kami ucapkan terimakasih kepada Pemda Flotim karena sudah menghadirkan investor untuk berinvestasi di daerah kami,” jelas Nitit.
Flores Timur Butuh Investor
Menanggapi hal ini, Kadis Anton Wukak Sogen mengatakan, Kabupaten Flores Timur sangat membutuhkan investor untuk mengembangkan hasil kekayaan di Flores Timur.
Disampaikannya, usaha Pemda menghadirkan investor ini semata-mata untuk membantu masyarakat memanfaatkan potensi lahan kering yang ada secara optimal.
Menurutnya, sebagian besar petani yang ada di Flores Timur mempunyai kemampuan mengelola lahan hanya sebatas seperempat hektar hingga satu hektar. Masih banyak lahan yang dibiarkan tidur.
Dengan begitu, sambungnya, kehadiran investor sangat membantu untuk mengolah lahan tidur di Flores Timur yang masih banyak.
Ia menambahkan, selain mengolah lahan tidur menjadi bernilai, dampak ikutan dengan hadirnya investor yang akan dirasakan masyarakat antara lain aspek pemberdayaan untuk peningkatan produktivitas hasil mente dan tersedianya pemasaran hasil komoditi masyarakat lokal.
“Pemerintah dan pihak investor bekerja sama memberikan pendidikan dan pelatihan pada masyarakat petani mente. Dari menanam menggunakan biji dan anakan biasa masyarakat diberdayakan dengan teknologi menanam seperti okulasi,” papar Anton.
“Harapannya adalah produktivitas mente lebih meningkat tiap tahun. Target kita 4 atau 5 tahun kedepan akan ada industri pengolahan mente yang dibangun di Flores Timur. Jadi kedepannya tujuan kita itu bahwa nanti Flores Timur tidak saja mengasilkan bahan mentah berupa biji mente tetapi bahan setengah jadi,” imbuh Anton.
Lebih jauh, Anton menjelaskan, hingga saat ini ada 3 investor yang bergerak di bidang pertanian sudah berinvestasi di Flores Timur yakni, investor Mente di Waibao, investor Vanili, dan investor kelapa di Waiwadan.
“Investor bersama-sama dengan Pemerintah Daerah melakukan motifasi dan semangat gairah bertani terhadap petani di Flores Timur, membuka peluang pasar hasil pertanian masyarakat, dan edukasi pemberdayaan teknik bertani yang unggul sehingga ada peningkatan produksi pertanian di Flores Timur. Jadi pemerintah menghadirkan investor ini semata-mata muaranya adalah kesejahteraan para petani di Flores Timur,” tegas Anton.