Maumere, Ekorantt.com– Pementasan teater dari kelompok anak muda di kota Maumere, yakni Komunitas KAHE, di taman Monumen Tsunami membawa angin segar bagi pemanfaatan bangunan tersebut. Beberapa warga Maumere pun berharap agar taman Monumen Tsunami semakin didayagunakan untuk aktvitas-aktvitas yang bermakna, seperti acara kesenian.
Pasalnya, selama ini, sejauh pantauan Ekora NTT, monumen yang dibangun sebagai ruang publik serentak simbol kenangan akan peristiwa tsunami 1992 dulu itu, tampak seperti bangunan bisu yang jarang sekali digunakan untuk kegiatan-kegiatan orang muda. Tempat itu hanya menjadi ruang orang lalu-lalang dan singgah sekenanya saja.
Anselmus Noeng, warga Beru, mengaku selama ini dia belum pernah sekalipun melihat adanya kegiatan menarik di taman kota tersebut. Baru kali inilah dia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri sebuah kegiatan berupa pementasan teater di lokasi dimaksud.
“Bagus sekali ini kegiatan. Kita punya suasana taman kota jadi hidup. Harus ada banyak lagi kegiatan bermanfaat ke depan di tempat ini . Anak-anak muda harus hidupkan kota Maumere,” kata dia.
Hal senada diungkapkan oleh Rizal Huku Lejap yang tinggal di sekitaran Bogadharma. Menurut Rizal, ruang publik seperti taman Monumen Tsunami memang patut menjadi arena berkumpulnya kawula muda Maumere. “Orang-orang muda dapat menjadikan lokasi ini sebagai pusat kreativitas mereka,” usul dia.
Tentu saja, inisiatif dari orang muda itu sendiri memang menjadi hal penting dan tak tersangkalkan. Selain itu, peranan pemerintah daerah juga merupakan suatu keharusan. Menurut Rizal, Pemda dapat bersinergi dengan kaum muda untuk menciptakan ruang-ruang kreativitas yang memberikan efek positif bagi perkembangan kota Maumere.