Tiga Faktor Turunnya Hasil Kopi di Manggarai Timur

Borong, Ekorantt.com – Penghasilan komoditi seperti kopi merupakan penghasilan tahunan yang cukup besar di Kabupaten Manggarai Timur. Kabupaten yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Manggarai ini sering dijuluki sebagai daerah penghasil kopi terbesar di Manggarai Raya.

Akan tetapi, beberapa tahun belakangan, penghasilan kopi, terutama berjenis robusta, semakin mengalami degradasi. Ini misalnya terjadi di Lawir Rengkam, Kecamatan Pocoranaka Timur, Kabupaten Manggarai Timur.

Sejak tahun 2002 hingga sekarang, penghasilan kopi di daerah tersebut mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Fransiskus Mohon, salah satu warga Desa Rengkam, kepada Ekora NTT, Minggu (23/6/2019) mengatakan, penurunan hasil kopi dari tahun ke tahun diakibatkan oleh tiga faktor. Yaitu, cuaca, umur kopi dan penyakit.

Menurutnya, cuaca setiap tahun di wilayah Manggarai Timur, bahkan Manggarai secara umum, selalu berubah-ubah. Sementara keinginan para petani kopi ialah musim hujan semestinya tiba pada bulan Agustus.

Ketua Kelompok Tani wilayah Rengkam itu juga menjelaskan, penurunan hasil kopi juga akibat dari faktor umur kopi. Sebab kata dia, jika usia pohon kopi semakin tua maka buahnya akan semakin berkurang.

“Buah kopi berkurang juga akibat usia pohon kopi,” ujarnya.

Tak hanya itu, Fransiskus juga mengungkapkan bahwa penghasilan berkurang setiap tahun juga akibat penyakit yang menyerang pohonnya, sehingga pohon kopi tersebut tiba-tiba kering.

“Penghasilan berkurang akibat penyakit juga, Pak,” pungkas Fransiskus.

Hal senada juga disampaikan Almiace Yogito, warga Kampung Rentung, Desa Rengkam, yang mengatakan bahwa penghasilan menurun karena iklim yang tidak mendukung.

“Ya, faktor iklim yang membuat hasil kopi menurun.” (Adeputra Moses/Kontributor).

spot_img
TERKINI
BACA JUGA