Di Kampung Kelahiran Gubernur, Warga Keluhkan Jalan dan Air

Semau, Ekorantt.com – Di kampung kelahiran Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), Pulau Semau, warga mengeluhkan kesulitan mengakses jalan dan air minum.

“Kami di sini yang paling sulit adalah jalan dan air minum. Jalan poros kecamatan yang menghubungkan antara Kecamatan Semau Utara dan Semau  Selatan serta akses ke desa-desa sangat sulit karena hanya jalan tanah berbatu,” demikian tutur Yusuph, pemuda Kecamatan Semau Selatan kepada Ekora NTT di sela-sela menghadiri acara peresmian dan pemberkatan kantor cabang pembantu Semau KSP Kopdit Pintu Air, Sabtu (22/6 2019) siang.

Hal senada diakui Kepala Desa Uitiuh Tuan, Samuel Lasi, bahwa ruas  jalan poros kecamatan sepanjang 45 km yang menghubungkan pintu masuk pelabuhan di Kecamatan Semau utara menuju Kecamatan Semau selatan saat ini memang sedang dikerjakan tapi baru 3 km saja.

“Air minum pun masih sulit diakses warga. Meski ada  air tapi pasokan air minum bersih belum maksimal. Warga terpaksa pakai air sumur,” aku Lasi.

Namun, menurut sang Kades, meski dililiti kondisi demikian, warga di Pulau Semau pada umumnya dapat bertahan hidup karena selama bertahun-tahun kondisi itu sudah menjadi bagian yang lazim dirasakan.

iklan

“Warga di sini kerasan dengan kondisi ini, kita berharap ke depan pembangunan di sini bisa  maju seperti di tempat lain,” imbuh Lasi.

Seperti disaksikan Ekora NTT, kondisi geografis Pulau Semau rata-rata berbatu karang wadas meskipun sebagiannya tampak agak kehijauan karena masih tumbuh subur pepohonan, antara lain pohon lontar dan beberapa pohon lainnya yang menjadi habitan kawasan wadas karang.

Meski demikian, warga membuka kebun di sela karang untuk tanam pisang, bawang merah dan kacang-kacangan.

“Umumnya warga di sini hidup dari bertani, nelayan dan wirausaha, berdagang sembako serta angkutan jasa transportasi darat dan laut,” pungkas beberapa warga yang berbincang dengan Ekora NTT.

Sementara itu, hal yang paling menarik di Pulau Semau adalah sektor pariwisata alam dan budaya. Sungguh menarik alam Pulau Semau. Ada pantai dengan hamparan pasir putih dan  kekayaan budayanya.

“Kami punya alam dan budaya yang menarik tapi belum ada warga lokal maupun warga Semau diaspora yang kelola,” ucap  tokoh masyarakat  Desa Uitiuh Tuan, Martinus Toes Bele, kepada Ekora NTT.

Berdasarkan pantauan, sepanjang ruas jalan yang dilalui Ekora NTT, mulai dari pintu masuk pelabuhan hingga ke Desa Uihtiun tuan, ada jaringan pipa, tetapi hanya ada 2 bak air hidram umum.

Warga lantas membentuk antrean panjang agar berjaga-jaga untuk bisa tadah air minum. Sementara di rumah warga umumnya terdapat sumur-sumur.

Sedangkan ruas jalan utama yang menjadi poros penghubung antarkecamatan, tampak alat berat sedang membongkar cadas batu karang dengan lebar sekitar 8-10 meter sepanjang 3 km dari arah utara menuju selatan.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA