Jakarta, Ekorantt.com –Anggun C. Sasmi menggelar konser amal tunggal di Tennis Indoor Senayan, Jakarta 5 Juli 2019 lalu.
Istimewahnya, 100% dari hasil penjualan tiket konser bertajuk “Satukan Nada Wujudkan Mimpi Anak Indonesia” ini didonasikan kepada korban yang terdampak bencana di Indonesia, seperti Palu, Donggala, Lombok, Sumba, dan Jawa Barat.
Konser malam itu berhasil mengumpulkan uang sebanyak 3,06 miliar rupiah. Dana ini selanjutnya diserahkan ke mitra P&G Indonesia, Save The Children untuk selanjutnya diberikan kepada korban bencana alam di Indonesia.
Konser yang digelar dalam rangka ulang tahun yang ke-30 PT Procter & Gamble Home Products Indonesia (P&G Indonesia) ini juga menghadirkan penyanyi Rossa, Maudy Ayunda, Yura Yunita dan Iwa K.
Meriah. Begitulah kesan yang didapatkan dari penampilan Anggun malam itu. Penyanyi 45 tahun ini berhasil menghipnotis penonton dengan 20 lagu yang ia bawakan.
Ia membuka penampilannya dengan “No Promises” dan menutup dengan “Thank You”.
Pelantun “Snow on Sahara” ini tampil dengan suara yang memukau, ditambah dengan busananya yang tak kalah menarik.
Dalam sesi pertama konser, ia mengenakan busana hasil kreativitas desainer Mel Ahyar berupa kimono putih panjang dengan bustier anyaman berwarna keemasan.
Kita patut berbangga karena bustier anyaman yang dikenakan Anggun adalah hasil kreasi mama-mama dari Flores yang diproduksi Du’anyam.
Hanna Keraf, salah satu Founder Du’anyam membenarkan hal tersebut. Anyaman perempuan FLores, kata Hanna, memiliki keunikannya tersendiri dan mampu menyihir dunia.
Du’anyam, lanjut Hanna, melalui kerja-kerja sosial-ekonominya berusaha membangkitkan semangat perempuan Flores untuk merawat kearifan lokalnya sambil menyesuaikannya dengan kebutuhan dan tren kekinian.
Untuk diketahui, Du’anyam merupakan kewirausahaan sosial yang dimulai tahun 2014 silam dengan fokus melakukan pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kesehatan perempuan pedesaan di Indonesia.
Dengan berkolaborasi dengan perempuan pedesaan di Flores, Nusa Tenggara Timur, Du’Anyam melahirkan produk anyaman yang lahir dari tradisi lokal yang asli dan tetap terawat.
Ada tiga pilar Du’Anyam yakni pemberdayaan perempuan, promosi budaya, dan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.