Mbay, Ekorantt.com – Tiga Puskesmas di Kabupaten Nagekeo ditetapkan sebagai Puskesmas Rabies Center. Puskesmas itu antara lain, Puskesmas Boawae, Puskesmas Nangaroro dan Puskesmas Danga.
Hal tersebut disampaikan drg. Ellya Dewi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, dalam pertemuan bersama Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nagekeo, Kristianus Dua Wea, Jumat (19/07/2019).
Ellya menjelaskan penetapan itu sebagai langkah antisipatif dan preventif terhadap penyebaran virus dan penyakit rabies di Flores-Lembata.
“Kita tentu sudah mendengar bahwa telah terjadi dua kasus gigitan di Kabupaten Ngada yang menyebabkan kematian. Sementara Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka telah menyatakan keadaan luar biasa (KLB) rabies, setelah jatuh dua korban meninggal dan terjadi 22 kasus gigitan anjing positif rabies. Hal ini harus ditanggapi secara serius oleh semua pihak,” katanya.
Lanjutnya, penetapan 3 Puskesmas sebagai Rabies Center tersebut diharapkan dapat menjadi penyokong bagi Puskesmas-puskesmas di sekitarnya, terutama dalam hal penanganan rabies.
“Alasan ditetapkannya Rabies Center adalah karena VAR (Vaksin Anti Rabies) sangat langka dan harganya juga mahal. Makanya, kita perlu fokuskan pendistribusiannya pada Rabies Center. Jika ada kasus gigitan pada Puskesmas lainnya, maka dapat dirujuk ke Rabies Center. Namun,VAR juga tetap disediakan pada Puskesmas lainnya,” ujar Dewi.
Dia juga menambahkan bahwa hingga Juni 2018, terjadi 757 kasus gigitan anjing di Kabupaten Nagekeo.
“Syukurlah semua kasus dapat kita atasi, sehingga tidak ada korban meninggal. Kasus gigitan terbanyak terjadi di Kecamatan Boawae,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Nagekeo Kristianus Dua Wea mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo.
“Rabies Center adalah hal yang sangat baik. Saya mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo,” ungkapnya.
Kris berharap dengan adanya Rabies Center, kasus gigitan rabies harus segera diatasi. Sebab, di Kabupaten Ngada sudah ada 2 gigitan yang menyebabkan kematian.
“Kabupaten Nagekeo harus bersiaga, jangan sampai terjadi hal yang sama di Kabupaten Nagekeo,” katanya.