Berburu Buku di Big Bad Wolf Book Sale Yogyakarta

Yogyakarta, Ekorantt.com – Rabu (7/8/19), EKORA NTT menyempatkan diri berkunjung ke bazar buku Big Bad Wolf (BBW) Book Sale yang digelar di Jogja Expo Centre (JEC), Yogyakarta.

Ratusan pengunjung tumpah ruah di area lantai satu gedung tersebut. Mencari buku-buku kesukaan mereka, terutama karya-karya berbahasa asing. Menariknya, buku-buku yang dijual dipatok dengan diskon selangit. Antara 60 sampai 80 persen.

Dalam pantauan EKORA NTT, nama-nama penulis besar dunia pun terpampang pada jejeran rak penjualan. Sebut saja sastrawan Gabriel Garcia Marquez ataupun Umberto Eco. Salah satu buku Marquez yang dijual berjudul Of Love and Other Demons terbitan Penguin Books.

Adapun BBW merupakan bazar buku impor tahunan yang dimulai sejak tahun 2009 lalu di negeri Jiran Malaysia. Pencetusnya; pasangan suami istri Andrew Yap dan Jacqueline Ng.

Kala itu, keduanya mendaku prihatin dengan rendahnya minat baca masyarakat, terutama kaum anak-anak, sehingga mereka berinisiatif untuk bikin bazar buku murah. Respons yang bagus dari publik Malaysia kemudian membuat bisnis tersebut merambah ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Di Indonesia sendiri, BBW mulai berlangsung pada tahun 2016 lalu. Uniknya adalah aktivitas ini berlangsung selama 24 jam dan dalam kurun waktu kurang lebih sebelas hari. Pada tahun ini, Yogyakarta menjadi kota ketiga penyelenggaraan BBW setelah Jakarta dan Bandung. Dimulai sejak tanggal 2 Agustus lalu hingga 12 Agustus 2019.

Para pengunjung sedang berdiri di sekitaran boks-boks buku mencari buku kesayangan mereka.

Ucok Anggi, salah seorang pengunjung, kepada EKORA NTT, memberikan apresiasi atas kehadiran BBW di Yogyakarta. Dia mendapatkan banyak referensi literatur untuk menambah koleksi-koleksinya selama ini. Apalagi iven itu juga menyediakan diskon menarik.

“Saya sukanya buku sejarah dan sastra. Tadi saya beli buku tentang Muhammad Ali yang petinju itu,” cerita mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kota Gudeg ini.

Namun, BBW tak hanya seputar palagan sejarah atau sastra. Ada juga buku mengenai seni, fiksi remaja, politik, anak-anak dan lain sebagainya. Semuanya sudah diatur dalam rak atau boks-boks dengan penandanya masing-masing. Berkunjung ke dalamnya, para pengunjung akan dipermudah dalam memburu bacaan yang disukai.

Tentu saja kehadiran kegiatan-kegiatan semacam ini diharapkan dapat mendongkrak naiknya minat baca publik tanah air. Dan lebih daripada itu, mengasah kemampuan berpikir kritis ataupun melihat suatu persoalan dari varian sudut pandang.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA