Warga Desa Sikka Menunggu ‘Janji Token Listrik Gratis Jokowi’

Maumere, Ekorantt.com – Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan arahan tentang pembebasan biaya tarif listrik bagi konsumen 450 Volt Ampere (VA) dan pemberian keringanan tagihan 50% kepada konsumen bersubidi 900 VA selama tiga bulan ke depan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun telah menetapkan mekanisme pelaksanaan pemberian stimulus tarif listrik tersebut.

Meskipun demikian, informasi tentang bantuan ‘token listrik gratis’ ini masih simpang siur di kalangan masyarakat kecil. Mereka bahkan belum pernah mendengar informasi tersebut. Kalaupun berlaku, mereka bingung bagaimana mengurusnya. Itulah yang sedang mereka tunggu-tunggu.

Hal ini dialami oleh Maria Imakulata, salah satu warga Desa Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka. Ditemui Ekora NTT, Jumat (3/4/2020) Maria mengaku belum pernah mendengar arahan Presiden Jokowi tentang ‘token gratis’ selama bulan April, Mei, dan Juni.

“Saya belum pernah dengar. Tapi kalau janji itu benar-benar terjadi maka hebat Jokowi, betul-betul berpihak pada orang kecil. Namun saya bingung bagaimana caranya untuk mendapatkan listrik gratis,” akuinya.

Ibu tiga anak ini menuturkan, daya listrik yang dipasang di rumahnya memiliki kapasitas  900 VA. Setiap bulan, dirinya mengeluarkan dana 25 ribu rupiah untuk belanja pulsa.

“Saya hanya memakai empat titik lampu sehingga biayanya sangat murah selama 1 bulan. Jika pak presiden mau bantu kami berarti setiap bulan saya hanya mengeluarkan biaya Rp12.500. Saya minta PLN harus sosialisasikan kepada kami kerena hal ini baru buat kami,” tuturnya.

Hal yang sama dialami Maria Esfransa, tetangga dekat Maria Imakulata di Desa Sikka. Efransa membayar Rp50 ribu rupiah setiap bulan untuk pulsa listrik di rumahnya yang berdaya 450 VA.

“Kami pakai dua rumah sehingga satu bulan dua kali isi. Kalau Pak presiden bantu kami, beban pulsa hanya Rp25ribu rupiah saja. Tapi kami belum dapat penjelasan dari petugas PLN atau pemerintah Desa,” jelasnya.

Efransa berharap pembebasan biaya listrik bisa terwujud sehingga mengurangi bebannya dalam menghadapi kemelut ekonomi di tengah wabah virus corona.

Kontributor: Nifan Gomez

TERKINI
BACA JUGA