Ini Hasil Pemeriksaan Kesehatan 17 Penumpang Kapal Lambelu Asal Flotim

Larantuka, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Flotim), melalui Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 mengumumkan hasil pemeriksan medis ke-17 penumpang KM Lambelu asal Flotim yang turun di Pelabuhan Lorens Say, Maumere, Kabupaten Sikka, Selasa (7/04/2020).

Bupati Flotim yang juga Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, Antonius Hubertus G. Hadjon mengatakan hasil pengecekan suhu tubuh melalui screening dan rapid test menunjukkan bahwa ke-17 eks penumpang Lambelu negatif Covid-19.

“Hasil dari tes screening, ke-17 orang tersebut memiliki suhu tubuh yang normal. Mereka memiliki suhu tubuh sekitar 35 derajat hingga 37 derajat. Kemudian hasil rapid test yang diketahui pagi tadi jam 10 pagi, ke-17 orang tersebut negatif. Artinya ke-17 orang ini belum terserang Covid-19,” tutur Anton Hadjon dalam jumpa pers di ruang kerja bupati Flores Timur, Kamis (09/04/2020).

Kendati demikian, dua orang ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebab masih mengalami batuk-batuk.

“Hasil pemeriksaan rapid test adalah negatif berati masih aman. Tapi dua orang ini masih batuk-batuk, maka kami tetapkan sebagai ODP,” jelas Anton Hadjon.

Data yang dikumpulkan Ekora NTT, 17 eks penumpang Lambelu tersebut memiliki riwayat perjalanan dari wilayah zona merah Covid-19. Tujuh orang dari Tarakan, dua orang dari Malaysia, dan delapan orang lainnya dari Makassar.

Mereka pulang ke kampung halaman di Desa Tuakepa (Titehena), Riangkoli (Tanjung Bunga), Sagu (Adonara ), Kolimasang (Adonara), Horowura (Kelubagolit), Lamakera (Solor Timur), Watohari (Solor Timur), dan kelurahan Lohayang (Solor Timur).

Anton Hadjon meminta warga Flores Timur agar tidak panik. Pemerintah melalui gugus tugas penganan Covid-19 akan tetap melakukan yang terbaik untuk warga Flores Timur.

Anton Hadjon juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, dan masyarakat di Kelurahan Sarotari dan sekitarnya.

“Walaupun sempat ada penolakan dan perdebatan yang cukup panas namun kemudian dapat menerima warga Flores Timur yang kembali dari perantauan untuk dikarantina di Kelurahan Sarotari,” kata Anton Hadjon.

Sebagai informasi, lokasi karantina untuk ke-17 warga Flores Timur ini dilakukan di gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Kelurahan Sarotari, Kecamatan Larantuka.

Lokasi karantina di gedung asrama SMK Ancop di wilayah Desa Likotuden terpaksa dibatalkan karena mendapat penolakan dari warga setempat.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA