Soal Aturan Sekolah pada ‘New Normal’, Ini Saran DPRD NTT

Kupang, Ekorantt.com – Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTT, Emanuel Kolfidus menyarankan kepada Pemerintah Provinsi NTT, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT agar sekolah-sekolah di NTT ditutup dulu.

(Baca juga: Sambut New Normal, Pemprov NTT Terapkan Belajar Online dan Tatap Muka)

Walaupun dipaksakan hanya untuk tingkat SMA dan SMK karena pertimbangan mereka mulai beranjak dewasa secara mandiri, bisa mengatur diri sendiri dengan sistem protokoler kesehatan yang ada.

“Melalui pak Kadis, saya sarankan agar disampaikan ke Pak Gubenur agar sekolah-sekolah ditutup dulu,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Selasa (9/6/2020).

Kolfidus mengatakan, langkah ini dilakukan untuk melindungi anak-anak didik sebagai generasi masa depan dari Covid-19.

“Saya mau katakan tidak setuju kalau sekolah dibuka untuk memulai pembelajaran di tahun ajaran baru ini. Karena saya berpendapat, siswa-siswi itu bagian dari kelompok yang rentan terpapar Covid-19. Apakah karena prilaku hidup sehat ataupun karena kondisi biologis dan fisiologis mereka,” ungkapnya.

Dirinya lebih melihat aspek kesehatan. Jarak dari rumah ke sekolah, apakah dikontrol atau tidak, ini juga harus dipikirkan bersama dan minimal di lingkungan sekolah harus dikontrol.

“Kita minta dinas harus keras baik kepada penyelenggara, kepala sekolah, dan manajemen sekolah untuk mengaturnya,” tandas politisi PDI-Perjuangan ini.

Sementara untuk pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), kata Kolfidus, sebaiknya dilakukan melalui grup WA. Ketika hendak mendaftar harus diminta nomor HP WA dari siswa yang bersangkutan dan diumumkan melalui group tersebut.

Dikatakannya, pelaksanaan PPDB itu diatur oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan tentunya dinas menyesuaikan dan tidak keluar dari apa yang telah ditetapkan oleh kementerian.

Dalam kesempatan itu, Konfidus meminta agar apel pagi di sekolah ditiadakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan dan penyebaran covid-19.

“Kita minta agar apel pagi di sekolah ditiadakan untuk menghindari covid-19 ini,” tandasnya.

Kontributor: Patrick Padeng

TERKINI
BACA JUGA