Ende, Ekorantt.com – Mengacu pada Instruksi Gubernur NTT Nomor 443/104 PK/2020 Tentang Pelaksanaan Tatanan New Normal atau Normal Baru pada Satuan Pendidikan di Provinsi NTT, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT telah menerbitkan petunjuk teknis penyelenggaraan pendidikan pada masa adaptasi kebiasaan baru.
Petunjuk teknis tersebut mengatur proses pembelajaran pada satuan pendidikan SMK/SMA di wilayah NTT, yang berpedoman pada penerapan protokol kesehatan. Khusus di Kabupaten Ende, beberapa sekolah telah memberlakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka, tapi menggunakan sistem shift.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Yos Sudarso Ende, Maria Kleofas Dharma saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (3/8/2020) menjelaskan, pihaknya membagi rombongan belajar normal dalam dua kelas, dengan ketentuan maksimal 18 peserta didik dalam setiap kelas.
“Sekarang kita sudah mulai lakukan kegiatan belajar mengajar. Untuk kelas X kita lakukan pada hari Senin dan Kamis, kelas XI pada Selasa dan Jum’at serta kelas XII pada hari Rabu dan Sabtu. Dengan pertimbangan jarak, setiap rombongan belajar kita atur hanya 18 orang saja,” jelas Maria.
Dikatakan Maria, proses belajar selama masa adaptasi kebiasaan baru tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Siswa yang datang ke sekolah, ujar Maria, wajib menggunakan masker dan diarahkan untuk menjaga jarak selama berada di lingkungan sekolah.
Hal senada disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAK Frateran Ndao Ende, Aloysius Rago.
Menurut Aloysius, penerapan protokol kesehatan mendapat perhatian serius dari pihak sekolah dan yayasan. Hal ini dibuktikan dengan mengurangi jumlah siswa dalam pembelajaran tatap muka di kelas.
“Setiap rombongan belajar hingga 15 siswa saja,” ujarnya.
Saat mengunjungi SMAK Frateran Ndao pada Senin (3/8/2020), Ekora NTT mendapati salah satu ruangan kelas yang hanya dihuni 15 peserta didik, tak seperti biasanya yang dihuni 36 peserta didik.