Keluh Kesah Warga Kerirea: Kapan Sinyal Masuk ke Kampung Kami?

Ende, Ekorantt.com – Bila warga di wilayah lain bergembira ria dengan akses sinyal telekomunikasi yang lancar, tidak demikian dialami warga Desa Kerirea, di Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende. Mereka belum merdeka dari keterbelakangan akses informasi.

Beberapa kampung di Desa Kerirea tak memiliki akses sinyal sama sekali. Ada kampung yang memiliki sinyal tapi hanya di beberapa tempat tertentu. Itu pun sewaktu-waktu hilang.

“Di pohon. Ada juga di pot bunga. Atau di beberapa titik jalan,” ujar warga Desa Kerirea, Kristoforus Era kepada Ekora NTT, Rabu (5/8/2020).

Untuk mengontak orang luar, sejumlah warga desa harus berjalan belasan kilometer untuk mendapatkan sinyal HP.

“Kalau mau telepon, kami harus ke luar kampung untuk cari sinyal. Saat kontak orang, tiba-tiba panggilan terputus, itu biasa. Tidak tahu lagi kapan sinyal masuk ke kampung kami” kata Kristoforus.

Tak adanya akses sinyal berdampak pada tersedatnya urusan pemerintah yang serba online. Mantan Kepala Desa Kerirea, Urbanus B. Karo menuturkan, dirinya harus pergi ke pusat kecamatan Nangapanda atau juga ke Kota Ende untuk mengurus administasi pemerintah desa.

Di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, pengalaman susah sinyal sungguh dirasakan oleh anak-anak sekolah di Desa Kerirea. Siswa/i Sekolah Dasar Arawea tak bisa menjalankan pembelajaran online karena ketiadaan sinyal.

Para guru mendatangi beberapa titik untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar.

Tim Survei dari PT Aris Indogas saat berdiskusidengan tokoh masyarakat Desa Kerirea

Survei Tower  

Angin segar berhembus ketika Tim Survei dari PT Aris Indogas, sebuah perusahaan penyedia jasa yang ditunjuk oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Kominfo mensurvei lokasi pembangunan tower telkomsel di Desa Kerirea pada Selasa, (4/8/2020).

“Kemarin ada tim datang survei lokasi. Informasinya akan dibangun tower di sini. Kami berharap rencana ini direalisasikan,” ungkap warga Dusun Arawea- Kerirea, Toner Kadju.

Survei dimaksud bertujuan untuk menentukan lokasi proyek pembangunan tower telkomsel di wilayah Desa Kerirea pada tahun 2020.

Tokoh masyarakat yang juga mantan Kepala Desa Kerirea, Urbanus B. Karo menyambut baik rencana pemerintah untuk membangun fasilitas telekomunikasi di wilayah Desa Kerirea.

“Ini sudah diperjuangkan terus-menerus. Sekarang ada tim datang survei lokasi. Kita dukung penuh,” ujar Urbanus.

Sementara itu, Pjs Kepala Desa Kerirea berharap, rencana pembangunan tower dapat terealisasi dengan cepat.

“Kami ucapkan terima kasih ada perhatian dari Kominfo. Soal lahan, kami serahkan secara swadaya dan masyarakat sangat mendukung,” ucap Vitalis.

Saat dikonfirmasi Ekora NTT pada Rabu (5/8/2020), Kepala Dinas Informasi dan Telekomunikasi Kabupaten Ende, Siprianus Rendo Rete membenarkan perihal survei lokasi pembangunan tower telekomunikasi di Kabupaten Ende

“Benar. Semuanya ada 21 titik, termasuk di Kerirea,” sebut Kadis Sipri lewat pesan WhatsApp.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA