Mbay, Ekorantt.com – Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Nusa Tenggara Timur, Emilia Julia Nomleni menyebut, menjadi kader partai berlambang Banteng itu, bukan sekadar untuk jadi bupati atau anggota DPRD.
Hal itu diungkapkan Nomleni di Aula SMA St. Klemens Boawae, saat melantik 77 Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP dari tujuh kecamatan di Kabupaten Nagekeo, pada Sabtu (15/8/2020).
Menurut ketua DPRD NTT itu, tujuan utama menjadi kader PDIP yakni “mengabdikan diri untuk partai dan membantu masyarakat.”
Ia mengatakan, para pengurus PDIP di tingkat kecamatan adalah kader-kader partai yang sudah siap untuk menjadi pelopor di tengah masyarakat.
“PDIP adalah partai pelopor. Pelopor dalam segala hal, termaksuk pelopor menaati protokoler kesehatan COVID-19,” katanya.
“Pelopor itu tidak sekadar omong, tetapi pelopor harus menjadi pengerak untuk hal-hal yang baik,” tambahnya.
Nomleni berpesan agar para kader partai besutan Megawati Soekarno Putri itu, “harus bisa memerdekakan orang-orang sekitar atau masyarakat dari ketertindasan.”
Ia berharap agar para PAC yang sudah dilantik, segera melakukan konsolidasi pembentukan ranting dan anak ranting, sehingga “semua mesin partai dapat bergerak.”
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kabupaten Nagekeo, Marselinus Ajo Bupu mengatakan bahwa PDIP harus menjadi “rumah dan alat perjuangan” bagi rakyat.
Tujuannya, lanjut dia, supaya bisa mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara budaya.
“Kader PDIP harus memiliki kedisiplinan yang tinggi, bekerja sunguh-sungguh, serta membangun kekompakan untuk membesarkan partai,” ujarnya.
Ia berharap para kader PDIP di Kabupaten Nagekeo harus tetap bersama rakyat, ada di tengah-tengah rakyat, sehingga bisa menjadi “penyambung lidah rakyat.”
Belmin Radho