Ruteng, Ekorantt.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Andreas Hugo Pareira (AHP) menegaskan bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pola pembelajaran tatap muka tidak mudah berjalan di tengah pandemi. Tak heran, pembelajaran Daring jadi pilihan, tapi menemui tantangan.
“Tantangan kita di tengah pandemi ini yakni pendidikan jarak jauh,” ujar AHP kepada wartawan usai menyerahkan sertifikat Program Indonesia Pintar (PIP) di Aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai, Sabtu (29/8/2020).
“Nah, soal sinyal kita semua sudah tahu. Tapi ini bukan masalah pendidikan. Ini masalah teknologi informasi yang terbatas ada di kita. Kalau ini mesti tanya Pa Johnny,” tambahnya dengan nada guyon.
Menurut politisi Partai PDIP ini, persoalan pendidikan jarak jauh itu bukan persoalan masalah pendidikannya. Soalnya ada pada media. Tak semua siswa punya handphone. Belum lagi kondisi wilayah yang tak memiliki sinyal sama sekali.
“Media itu berkaitan dengan sinyal. Kita punya HP kalau tidak punya sinyal gimana,” ungkapnya.
Ia berharap, dana PIP dimanfaatkan untuk membeli handphone atau pulsa demi memperlancar pendidikan jarak jauh.
“Silahkan, kalau memang membutuhkan HP,” ujarnya.
Dana PIP, kata AHP, merupakan bantuan pemerintah untuk anak usia sekolah dari keluarga kurang mampu agar bisa tetap mengikuti pendidikan.
“Maka PIP aspirasi tentu berkaitan dengan kehadiran anggota dewan yang ada di Dapil itu. Karena saya dari dapil sini, saya minta ada dana tambahan dan diminta dimanfaatkan secara maksimal. Dana reguler maupun dana aspirasi digunakan untuk kepentingan pendidikan,” tutupnya.
Adeputra Moses













