HUT ke-12, SMP Negeri 5 Borong Berkomitmen Tingkatkan Mutu

Borong, Ekorantt.com – SMP Negeri 5 Borong genap berusia 12 tahun pada Rabu (12/9/2020). Di usianya yang memasuki 13 tahun, lembaga pendidikan ini berkomitmen untuk meningkatkan mutu.

Hal itu disampaikan oleh kepala sekolah, Karel Kristen Arsima, usai perayaan ekaristi syukuran ulang tahun sekolah itu pada Rabu kemarin.

Menurut Karel, sejak diresmikannya pada 2008, sekolah tersebut sudah meraih sejumlah prestasi di tingkat kecamatan dan kabupaten, baik prestasi akademik maupun non akademik.

“Ke depan, kami berkomitmen untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan baik dibidang akademik maupun dibidang ekstrakurikuler atau non akademik lainnya. Sehingga nama sekolah ini tidak hanya dikenal di tingkat kabupaten, tetapi juga dikenal di tingkat provinsi atau nasional,” kata Karel.

Menurutnya, untuk mewujudkan mimpi itu, pihaknya telah menyiapkan wadah pengembangan bakat dan minat siswa, seperti Dapur Ilmiah – yang menjadi tempat latihan siswa-siswi untuk berpikir logis, membuat karya tulis ilmiah populer, puisi, pidato, pantun, dan melatih berdiskusi.

Kemudian, ada kelompok olahraga kempo, bola kaki, bola voly, badminton, dan pimpong.

Selain itu, ada juga kelompok seni tarik suara dan musik, yang fokus pada latihan olah vokal dan latihan main alat musik bagi siswa-siswi di sekolah itu.

“Harapannya organisasi ini bisa meningkatkan prestasi siswa di bidang akademik dan non akademik,” tutur kepala sekolah yang baru dilantik pada Maret 2020 itu.

“Banyak piala yang dipajang di ruang saya ini. Ini buah prestasi anak-anak SMP Negeri 5 borong sejak awal hingga saat ini. Semuanya ini tejadi berkat kerja keras pemimin sekolah sebelumnya serta upaya keras teman-teman guru. Sebagai pemimpin baru di sekolah ini, saya punya tanggung jawab untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu sekolah ke depan,” tuturnya.

Secara de facto, SMPN 5 Borong, berdiri pada 2007, yakni berupa tambahan ruang kelas (TRK) dari SMPN 1 Borong.

“Pada saat itu yang memimpin sekolah ini adalah wali kelas yakni Bapak Benediktus Dona,” cerita Karel.

Satu tahun berjalan, tepatnya pada 12 September 2008, sekolah tersebut dinyatakan definitif melalui Keputusan Bupati Manggarai Timur nomor HK/46/2008.

Tiga tahun belajar di ruang darurat yang dibangun secara swadaya oleh orang tua murid, sekolah itu kemudian mendapat bantuan block grand – bantuan bangunan ruang kelas dari pemerintah pusat – pada 2010.

“Ada tujuh ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, laboratorium komputer. Semuanya itu bantuan block grand,” katanya.

Saat ini, siswa-siswi SMP Negeri 5 Borong berjumlah 440 orang. Banyaknya jumlah siswa itu tidak sebanding dengan jumlah ruang kelas yang tersedia.

“Sebelum pademi COVID-19, kami melakukan proses KBM dengan sistem bergilir. Ada yang masuk sekolah pagi dan ada yang masuk sekolah siang,” ungkap Karel.

Sedangkan, selama masa pandemi COVID-19, SMP Negeri 5 Borong menjalankan proses pembelajaran tatap muka dengan sistem silang kelas dengan mengikuti protokol kesehatan seperti cek suhu tubuh, cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak.

“Kelas 9 sekolah hari Senin dan Kamis, kelas 8 hari Selasa dan Jumat, dan kelas 7 hari Rabu dan Sabtu,” pungkasnya.

AR/EKORA NTT

 

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA