Maumere, Ekorantt.com – Situs wisata rohani Replika Kota Betlehem yang berada di Paroki Roh Kudus Nelle Keuskupan Maumere akhir-akhir ini ramai dikunjungi wisatawan. Tak hanya itu, hal unik lain yang belum diketahui banyak orang adalah Gereja Roh Kudus Nelle, salah gereja tua peninggalan Belanda dengan tiga lonceng raksasanya.
Koster Gereja Roh Kudus Nelle Yohanes Iti, 61 tahun, punya ingatan khusus tentang tiga lonceng tersebut. Kepada Ekora NTT pada 25 September 2020 lalu, Iti menceritakan bahwa lonceng gereja tersebut dibawa oleh Pastor Gitman Rotman, SVD pada tahun 1963.
Ketiga lonceng raksasa yang didatangkan dari Jerman, kata Iti, dibawa menggunakan Kapal Ratu dan kemudian diturunkan di pelabuhan Sadang Bui Maumere. Selanjutnya, diangkut ke Nelle oleh oto misi pembangunan Maumere. Sementara menaranya dibuat tukang misi bernama Satang asal Baluele Nelle Barat.
Koster yang sudah bekerja 39 tahun di Gereja Roh Kudus Nelle ini juga mengungkapkan gema lonceng raksasa Nele terdengar sampai di seluruh penjuru kecamatan, bahkan bisa didengar warga Tanjung Darat Talibura yang berjarak 40-an kilometer arah timur Kota Maumere.
“Biasanya lonceng gereja ini dibunyikan tiga kali setiap jam 6 pagi, jam 12 siang dan pukul 18.00. Hanya satu lonceng yang dibunyikan. Sedangkan pada hari Minggu dan Hari Raya dibunyikan tiga-tiganya,” ujar Iti.
Untuk membunyikan lonceng ini, Iti belajar dari koster terdahulu.
“Belajar membunyikan lonceng bukan hanya satu kali tetapi berulang kali. Kalau tarik kencang dan lepaskan tiba-tiba bisa berbahaya,” ungkap Iti.
Para pengunjung pun, jelas Iti, selain foto juga biasa merekam bunyi ketiga lonceng raksasa tersebut.
Selain tiga lonceng raksasa, peralatan misa tua masih tersimpan di Paroki Roh Kudus Nelle.
Peralatan misa tua masuk dalam Profil Cagar Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sikka tahun 2019 berupa Vandel (spanduk St. Petrus Klaver), Dalmatik, Kasula Hitam, Alba Imam, Roset Imam, dan kain altar. Selanjutnya Monstran, Salib Kuningan, Tabernakel Kayu, Tabernakel Kuningan, Kaki Lilin Kuningan, dan Lonceng Kuningan bersusun tiga.
Yuven Fernandez