Maumere, Ekorantt.com – Uskup Keuskupan Maumere Mgr Edwaldus Martinus Sedu, Pr dalam Surat Gembala Uskup Maumere Adven 2020 yang bertajuk “Menggereja Secara Baru di Tengah Pandemi Covid-19” menulis bahwa Virus Corona sejak merebaknya di Wuhan, China pada tahun 2019, terus menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Eskalasi penyebaran yang tak terbendung telah menelan korban nyawa dan tak terbilang kerugian material.
“Secara umum pandemi Covid-19 memberikan pukulan langsung terhadap empat aspek kehidupan manusia yaitu aspek sosial, ekonomi, pendidikan, dan religius,” demikan Mgr Edwal.
Mgr Edwal lebih lanjut mengatakan pembatasan sosial yang diterapkan untuk mengurangi penyebaran virus telah menyebabkan bergesernya pola komunikasi manusia.
“Komunikasi yang biasanya hangat dan menyapa kini terkesan kaku, terbatas, dan proses pembauran sosial pun menjadi berkurang,” kata Mgr Edwal.
Dari sisi ekonomi jelas Mgr Edwal, pandemi Covid-19 telah melahirkan persoalan tersendiri bagi keluarga. Banyak pekerja yang dirumahkan dan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok keluarga.
Selain itu, tambah Mgr Edwal, bidang pendidikan pun tidak luput dari hempasan badai pandemi. Proses pendidikan yang menjadi kunci untuk melahirkan generasi penerus gereja dan tanah air mengalami guncangan luar bisa.
“Para peserta didik tidak mendapatkan hak pendidikan secara baik karena ketiadaan proses pembelajaran tatap muka dan keterbatasan akses internet untuk mengikuti proses belajar secara online.”
Ketika berbicara tentang kehidupan menggereja, Mgr Edwal mengatakan, pandemi Covid-19 ibarat musuh yang menyerang jantung kehidupan kehidupan iman.
Larangan perayaan ekaristi/peribadatan tatap muka dan digantikan dengan perayaan digital (live streaming), sebutnya, menimbulkan soal. Mulai dari belum terbiasanya umat mengikuti perayaan online, kurangnya persiapan teknis dan keterbatasan SDM membuat perayaan itu sendiri berlangsung tidak efektif.
“Banyak program pastoral di tingkat paroki dan keuskupan selama tahun 2020 ini pun terpaksa harus ditunda dan bahkan tidak dijalankan. Berhadapan dengan kenyataan ini kita tidak boleh menyerah tetapi harus terus mencari solusi kreatif dalam menggereja secara baru,” tandasnya.
Menggereja Secara Baru
Mgr Edwal menuturkan, walau pandemi Covid-19 secara dramatis telah mengubah hidup dan kebiasaan manusia dan mendatangkan kesialan berlipatganda di pelbagai segi kehidupan namun kehidupan harus tetap berjalan.
Pandemi Covid-19 dan segala jenis wabah lainnya, demikian Mgr Edwal, tidak boleh melemahkan daya juang untuk semakin bersatu dan kreatif dalam menggereja dan hidup bermasyarakat sebagaimana ditegaskan oleh Paus Fransiskus bahwa pandemi Covid-19 menghidupkan kembali semangat tentang komunitas global, semua dalam perahu yang sama, dimana masalah satu orang adalah masalah semua.
Mgr Edwal juga menegaskan, tugas selanjutnya adalah bagaimana mentransformasikan keluarga- keluarga sebagai gereja rumah tangga dan menjadikan gereja rumah tangga sebagai basis misioner pewartaan kerajaan Allah di tengah dunia.
“Jadikanlah keluarga sebagai sekolah iman serta sekolah kemanusiaan tempat semua mengalami persekutuan dengan Tuhan dan sesama,” pungkasnya.
Pada akhir surat gembala, Mgr Edwal meminta keluarga sebagai fokus dan locus karya pastoral harus tetap menjadi ciri dasar Gereja Keuskupan Maumere dalam situasi apapun, khususnya di tengah pandemi Covid-19 sambil tetap bersandar pada kekuatan Sang Sabda yang menjelma.
Yuven Fernandez