Larantuka, Ekorantt.com – Maksimus Masan Kian terpilih menjadi Ketua Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Flores Timur masa bakti 2020-2025. Mantan Ketua Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Cabang Flores Timur ini unggul dari dua rivalnya, Bartolomeus Penana Payong dan Egidius Demon Lema lewat pemilihan pada Rabu, 16 Desember 2020.
Maksi, usai pelantikan dirinya, mengatakan bahwa ada beberapa hal urgen yang segera dilaksanakan yakni menentukan satu tempat sebagai Sekretariat PGRI Flores Timur.
“Target kita yang paling pertama adalah memperjuangkan adanya Sekretariat PGRI Flores Timur. Apakah itu rumah yang dikontrak, teras rumah, atau salah satu ruangan, intinya harus ada sekretariat PGRI Flores Timur yang jelas,” kata Maksi.
Ia melanjutkan, hal berikut yang dilakukan adalah konsolidasi internal pengurus PGRI Flores Timur untuk memetakan potensi kapasitas organisasi dalam memberikan pelayanan.
“Kita segera mendata cabang-cabang yang vakum atau tidak aktif untuk menggelar konferensi cabang memilih kepengurusan baru. Jika ada cabang yang baru saja melakukan pemilihan, tetap ada forum konferensi di cabang,” katanya.
Agenda berikut adalah pendataan anggota, untuk memudahkan pembuatan kartu anggota demi mendapatkan Nomor Pokok Anggota (NPA) PGRI Flores Timur.
PGRI Flores Timur juga, terang Maksi, akan menertibkan iuran anggota , dimana merujuk pada AD ART, iuran setiap guru Rp6.000 per bulan.
PGRI Flores Timur tentunya siap menjadi pelayan bagi guru-guru Flores Timur dalam meningkatkan profesionalitas dan meningkatkan kesejateraannya melalui berbagai cara dan menghidupkan giat-giat ilmiah seperti workshop, pelatihan, seminar, simposium, talk show, perlombaan, dan lain-lain, termasuk mendorong guru untuk menghasilkan berbagai jenis karya ilmiah.
Pengurus PGRI Flores Timur yang dilantik 16 Desember 2020 oleh Simon Petrus Manu selaku Ketua PGRI NTT yakni Ketua, Maksimus Masan Kian, Wakil Ketua I, Egidius Demon Lema, Wakil Ketua II, Agustinus Kumanireng, Sekretaris, Ilona Fernandez, Wakil Sekretaris, Hendrikus Notan Ola, Bendahara I, Agusalim Bebe Kewa, dan Bendahara II, Emanuel Ola Sanga.
Yurgo Purab