Ende,Ekorantt.com – Meluapnya air di Sungai Lowo Rea yang bermuara di dataran Paupanda, Desa Wewaria, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende sepanjang Januari 2021 mengakibatkan sekitar puluhan hektare area persawahan setempat terendam banjir. Selain itu, banjir juga merendam puluhan rumah warga kampung Paupanda.
Kondisi ini sudah dialami warga Paupanda-Wewaria sejak tiga tahun terakhir. Pasalnya, intensitas curah hujan tinggi menyebabkan tanggul penahan air di sisi kanan perkampungan jebol. Sehingga air meluap lalu merendam puluhan hektare sawah dan ditenggarai petani akan gagal panen dan terancam kelaparan sepanjang musim ini.
Kepala Desa Wewaria Kecamatan Wewaria Firmus Lise mencatat setidaknya lebih dari 50 hektare sawah yang terendam banjir. Melalui Ekora NTT pada Kamis (28/01/2021) ia meminta Pemerintah Kabupaten Ende melalui dinas terkait untuk turun ke lokasi dan membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Firmus berpendapat bahwa solusi penanganan banjir tahunan di kawasan dataran Paupanda hanya bisa dilakukan dengan membangun tembok atau tanggul penahan banjir. Selain itu, harus dilakukan pengerukan atau normalisasi Sungai Liwo Rea akibat sedimen pasir dan tanah yang menumpuk di jalur sungai.
“Butuh dana besar, bisa miliaran rupiah. Kalau volumenya kecil pasti kita anggarkan lewat dana desa, tapi ini tidak. Untuk itu kami minta Pemkab Ende turun ke lokasi dan membantu warga. Jika tidak segera ditangani maka akan berdampak pada gagal panen tahun ini,” ujar Firmus.
Senada dengan dia, Hendrik salah satu warga Paupanda mengaku pasrah karena lahan sawah miliknya telah seminggu terendam banjir. Ia menyatakan lahan sawah itu ialah satu-satunya penopang hidup dari mayoritas masyarakat setempat.
“Kami pasti lapar karena setiap tahun kondisi ini kami alami. Bapak Bupati dan DPRD Ende bisa datang kesini dan melihat kondisi ini dari dekat,” keluh Hendrik.