Borong, Ekorntt.com – Risalianus Aja (12), bocah asal Kota Tunda, Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, setia merawat ayah dan ibunya yang mengalami sakit.
Ibunda Risalianus, Wihelmina Mbi mengalami sakit sejak 2016, pasca melahirkan anak bungsunya. Wihelmina mengalami lumpuh dan bisu. Sedangkan sang ayah, Benediktus Poseng (49) mengalami lumpuh sejak 2019.
Kini, Wihelmina dan Benediktus hanya bisa terbaring di rumah mereka.
“Istri saya itu mulai sakit saat melahirkan anak bungsu kami. Saat itu, dia pingsan. Dia sempat dirawat di RSUD Ruteng selama tiga minggu,” tutur Benediktus kepada Ekora NTT, Sabtu (20/2/2021).
Benediktus bilang, istrinya mengalami lumpuh dan bisu setelah kembali dari rumah sakit. Lidah Wihelmina seperti tertarik ke dalam, sehingga dia tidak bisa berbicara seperti biasanya.
“Kalau saya, awalnya itu saya rasa nyilu di tulang. Kemudian kaku dan tidak bisa jalan,” tambahnya.
Menurut Benediktus, ia terkena sakit dan langsung lumpuh saat pulang dari kebun. “Waktu itu, warga di kampung yang gotong saya bawa ke rumah,” ceritanya.
Setelah dirinya mengalami sakit, kata Benediktus, Risalianus – putra sulung mereka – yang bertanggung jawab mengurus rumah tangga.
“Dia yang urus makan, minum dan membersihkan kotoran kami,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
“Pulang sekolah dan hari-hari libur, setelah dia urus makan untuk kami, dia ke ke sawah atau ke kebun. Hasilnya itu supaya kami bisa makan dan beli kebutuhan sehari-hari,” imbuhnya.
Risalianus dan kedua orangtuanya itu tinggal di rumah sederhana berukuran 4×5 meter. Sedangkan adiknya tinggal bersama pamannya di Pepil, sekitar puluhan kilo meter dari Kota Tunda.
Ayah Risalianus tampak terbaring di kamar berukuran sekitar 1,5×2 meter. Tanpa tempat tidur dan kasur. Ia terbaring di atas pelupuh bambu dan hanya beralaskan karung berisi kapuk. Sedangkan ibundanya terbaring di ruangan tamu, beralaskan beberapa lembar papan.
Rumah mereka masih berlantai tanah. Dapurnya sudah sangat reyot. Dapur itu tampak sangat becek terkena air hujan.
“Kalau hujan begini, saya kesulitan untuk memasak karena atap dapur bocor,” tutur Risalianus yang kini duduk di bangku kelas enam SDI Sopang Rajong.
Bantuan Ketua PDIP Matim
Kabar tentang kehidupan Risalianus dan keluarganya terdengar oleh ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Manggarai Timur, AKBP (Purn) Marselis Sarimin.
Bersama istrinya, ia mendatangi kediaman keluarga Risalianus untuk membawa bantuan.
Bantuan berupa Beras, minyak goreng, sabun dan lainnya itu diserahkan langsung kepada Risalianus.
“Ini sedikit bantuan dari kami sekeluarga. Semoga bisa sedikit meringankan beban keluarga ini,” tutur mantan Kapolres Manggarai itu saat menyerahkan bantuan itu.
Ia mengaku sangat perihatin dengan kondisi keluarga itu dan ingin agar Risalianus melanjutkan sekolahnya setelah tamat SD. “Kalau ada yang urus bapa-mama di sini, nanti kamu sekolah di Borong saja,” ujarnya kepada Risalianus.
Ia berharap kepada siapa saja yang punya rezeki lebih untuk membantu Risalianus dan keluarganya.
“Semoga banyak orang yang bisa membantu keluarga ini,” pungkasnya.
Rosis Adir