Larantuka, Ekorantt.com – Sejak tahun 1997 hingga tahun 2020, sebanyak 381 orang di Kabupaten Flores Timur mengidap human immunudeficiency virus (HIV)/Acquired Immune Deficiensy Syndrome (AIDS).
“Berdasarkan statistik ada 66 orang terpapar HIV dan 315 AIDS,” ujar staf pengelola bidang koordinasi, program dan laporan pada Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Flotim, Mikhael Pati Lewar kepada Ekora NTT, Kamis (4/3/2021).
Ia menyebut dari ratusan penderita, 144 orang meninggal dunia dan masih hidup 237 orang.
Lewar menerangkan, berdasarkan jenis pekerjaan, ibu rumah tangga (IRT) menempati posisi paling tinggi, 113 orang.
“Penyebaran terbanyak di Kecamatan Larantuka sebanyak 104 kasus. Yang terpapar HIV/AIDS terbanyak usia produktif dari umur 26-30 tahun dengan jumlah 89 kasus,” ujarnya.
KPA, kata Pati Lewar, terus memberikan edukasi ke setiap sekolah mulai tingkat dasar hingga menengah atas. Mereka juga memberikan perhatian kepada masyarakat, organisasi gerejani, peserta kursus persiapan perkawinan dan Orang Muda Katolik (OMK)
“Sekarang kita pembentukan Warga Peduli Aids (WPA). Setiap kelurahan kita sudah bentuk kepengurusan, sehingga kalau ada kegiatan di sana, itu kepengurusan WPA dan puskemas bisa memberikan informasi terkait HIV/Aids,” papar Lewar.
Dikatakan, melalui pembentukan WPA diharapkan dapat membangun jejaring dengan pihak desa siaga terkait edukasi kepada masyarakat. Sehingga dapat mewujudkan suatu pemahaman yang sama untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang HIV dan AIDS.
Ia menambahkan, Hari Aids tanggal 1 Desember lalu beberapa wilayah Puskemas mengadakan kegiatan.
“Kami ada undangan dari Puskemas Lewolema, sehingga kami memberikan informasi terkait HIV/Aids bersama masyarakat,” tukasnya.
Di tengah pandemi Covid-19, Lewar menyampaikan, pihaknya siap untuk melakukan sosialisasi apabila situasi dan kondisi memungkinkan.
Yurgo Purab