Ende, Ekorantt.com – Kepala Bandar Udara Hasan Aroeboesman Ende, Indra Triayantono mengaku jika mobilitas penumpang dari dan menuju Ende sepi saat pandemi Covid-19.
Indra mengatakan, jumlah penumpang setiap hari menurun drastis dari kondisi normal. Saat ini maksimal penumpang 100 orang setiap harinya. Hal ini disebabkan banyak penumpang batal berangkat.
“Yah alasan hasil rapid test antigen menjadi yang lumrah disampaikan,” ungkap Indra saat di konfirmasi Ekora NTT akhir pekan lalu.
Mengantisipasi hal tersebut, kata Indra, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia akan memberlakukan tes Covid-19 dengan menggunakan alat GeNose dan proses skriningnya cepat.
“Biayanya murah. Butuh biaya Rp20 ribu rupiah sekali tes sudah dapat memastikan seorang terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak,” ungkapnya.
Indra menerangkan, alat pendeteksi Covid-19 karya para ahli Universitas Gajah Mada tersebut telah mengantongi izin edar dan saat ini telah diterapkan untuk penumpang kereta api.
Tes Covid-19 dengan alat GeNose, kata indra, akan diberlakukan di seluruh bandar udara di Indonesia, termasuk Bandara Hasan Aroebusman-Ende.
“Nanti alat itu akan kita pakai di sini. Mudah-mudahan bisa normal lagi. Kan sejauh ini penumpang banyak yang batal berangkat, mungkin karena kebijakan kita pakai surat bebas Covid itu,” ujar Indra.
Indra menjelaskan, pihaknya telah membuka jalur penerbangan Ende-Denpasar transit Labuan Bajo demi meningkatkan mobilitas penumpang dari dan menuju Ende.
“Sekarang sudah ada jalur penerbangan Ende-Denpasar transit Labuan bajo. Diharapkan akan menormalkan arus penumpang di Bandara Ende,” pungkasnya.