Maumere, Ekorantt.com – Armada Dinas Lingkugan Hidup (DLH) Kabupaten Sikka mengangkut 160 meter kubik sampah setiap hari. Sampah tersebut terkumpul dari lima kecamatan yakni Kecamatan Kewapante, Kangae, Alok, Alok Timur, dan Alok Barat.
“Kalau yang tidak terangkut itu 76,72 meter kubik setiap hari,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sikka, Silvester Saka saat dihubungi Ekora NTT, Rabu (24/3/2021).
“Sedangkan volume sampah per bulannya yang terangkut 4.800 meter kubik. Sementara volume sampah yang terangkut per tahun itu 57.600 meter kubik,” tambahnya.
Ada delapan kecamatan penghasil sampah paling banyak di Kabupaten Sikka, kata Saka. Adapun kedelapan kecamatan itu yakni Kecamatan Kewapante, Kangae, Alok Timur, Alok, dan Alok Barat, Nele, Nita, dan Magepanda.
Menurutnya, sampah di Sikka memang tergolong cukup banyak. Volume sampah paling banyak terjadi saat musim hujan.
“Mulai dari sampah rumah tangga, plastik, sampah bekas pembongkaran rumah, dan sampah-sampah lainnya,” ungkap Saka.
Lebih lanjut, kata Saka, persoalan sampah harusnya menjadi pekerjaan bersama semua pihak, tidak hanya menjadi pekerjaan dinas lingkungan hidup. Selain kerja kolaborasi, dibutuhkan koordinasi semua lini dalam penanganan masalah sampah.
Silvester juga mengimbau masyarakat agar bekerja sama dalam memerangi sampah dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
“Koordinasi secara baik mulai dari RT/RW menjadi garda paling depan. Para lurah juga camat selaku koordinator bisa mengatur kita kerja sama yang baik,” pungkasnya.
