Tol Laut Jaga Ketersediaan Sembako di Ende Kala Pandemi

Ende, Ekorantt.com – Sejak diluncurkan Presiden Joko Widodo pada tahun 2015 lalu, program tol laut berdampak positif bagi arus logistik antar-pulau, khususnya untuk pulau-pulau terpencil di luar Jawa. Di tengah pandemi seperti sekarang, tol laut pun punya andil penting demi menjaga ketersediaan sembilan barang pokok (Sembako) bagi masyarakat.

Pasokan logistik berupa Sembako menjadi hal prioritas ketika pemerintah berupaya memutus mata rantai penularan Covid-19. Alasannya, ruang gerak pelaku bisnis dibatasi, pun demikian dengan aktivitas masyarakat yang dibatasi demi mencegah penularan Covid-19.

Di tengah pembatasan aktivitas masyarakat, tol laut dapat menjaga ketersediaan stok pangan dan mengendalikan laju inflasi. Sebab, inflasi pangan sangat dipengaruhi oleh kelancaran distribusi. Apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan. Butuh manajemen distribusi antar-pulau yang apik demi menjaga kelancaran pasokan logistik.

Nah, PT Pelindo III Surabaya menyiapkan fasilitas pelabuhan laut dan mangatur ritme distribusi barang ke seluruh wilayah Indonesia Timur. PT Pelindo III juga terus berinovasi untuk memberikan pelayanan prima demi menjaga arus distribusi barang sembilan bahan pokok dan pasokan hasil bumi warga melalui transportasi laut.

Kepala PT Pelindo III Cabang Ende, Hadi Sukamto menuturkan, berdasarkan pantauan arus distribusi barang dan jasa yang keluar-masuk Pelabuhan Ende dan Pelabuhan Ipi di Kabupaten Ende, tercatat ada tiga armada laut yang hingga saat ini masih tetap melayani rute penyeberangan Surabaya-Ende dan sebaliknya.

“Ada tiga armada yang rutin layani arus barang untuk Ende. Ada Meratus dan Kapal RoRo (Rol of Rol on). Kalau RoRo ada dua kapal yang ke sini (Ende), ada Kapal Niki Sejahtera dan Kapal Mentari. Walau dalam pandemi arus barang tidak ada masalah,” kata Hadi pada pertengahan Februari 2021 silam.

Diuraikannya, PT Pelindo memastikan kelancaran pasokan barang di tengah pandemi Covid-19. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga stabilitas dan disparitas harga di tengah pembatasan sosial yang dicetus pemerintah saat ini.

Sesuai data PT Pelindo Ende, kata Sukamto, tiga armada tersebut masih secara rutin melayani penyebarangan barang dan jasa baik dari Surabaya ke Ende ataupun sebaliknya. Tercatat, pada awal tahun 2021 setiap bulannya KM Meratus dua kali dalam sebulan menyinggahi Pelabuhan Ende dengan kapasitas muatan 150 kontainer atau 300 kontainer setiap bulannya.

Sementara itu, Kapal RoRo Mentari, secara rutin melayani pelaku bisnis di Flores melalui Pelabuhan Ende dua kali setiap bulan. Adapun kapasitas muatannya mencapai 40 kendaraan setiap minggu atau 80 kendaraan setiap bulannya. Sedangkan, Kapal Mahkota Sejahtera berlabuh di Ende delapan kali dalam seminggu dengan kapasitas muatan bisa mencapai 150 kendaraan setiap bulannya.

“Memang ada peningkatan sepanjang tahun 2020 jika dibanding tahun 2019. Penumpangnya yang kurang, mungkin posisi pandemi Covid-19. Kalau untuk arus barang lancar dan tidak ada masalah,” tutur Hadi.

Dengan lancarnya akses tol laut di Pelabuhan Ende, maka menurut Hadi, tidak ada alasan adanya lonjakan harga barang kebutuhan pokok di Ende. Kalau pun ada, berarti ada permainan yang dilakukan secara sepihak.

“Kalau untuk pengendalian harga itu kewenangan daerah melalui dinas terkait. Pada prinsipnya, kita selalu kolaborasi dan saling komunikasi. Apalagi di tengah pandemi yang melanda bangsa, Pelindo berupaya agar transportasi laut tidak ada kendala,” kata Hadi, berkomitmen.

Skema Pemantauan

Mengenai akses transportasi laut, Pengamat Sosial Kabupaten Ende, Philipus Kami punya pendapat sendiri. Baginya, skema pemantauan terhadap alur distribusi dan pengendalian harga pasar harus diperhatikan agar harga barang terjaga. Di situlah tugas pemerintah.

Komitmen PT Pelindo Cabang Ende, kata dia, harus ditanggapi oleh pemerintah daerah dengan mengendalikan harga pasar. Langkah pemerintah dibutuhkan untuk mengantisipasi permainan harga yang dapat berdampak daya beli masyarakat. Kalau ini diabaikan maka harga barang otomatis mahal. Masyarakat tak bisa menjangkaunya.

“Kita support program tol laut pemerintahan Jokowi. Ini untuk mempermudah akses barang masuk ke Flores terutama di Kabupaten Ende. Untuk itu, nah, ketika tol lautnya aman maka jangan sampai ada lonjakan harga. Itu yang menjadi pengendalian pemerintah daerah,” tegas mantan Anggota DPRD Ende dua periode tersebut.

Ia kembali mengingatkan pemerintah dan satuan tugas pangan Kabupaten Ende untuk tetap mengawasi arus barang sekaligus mengontrol pihak-pihak tertentu yang berupaya menimbun stok pangan selama pandemi Covid-19.

“Nah, pengawasan itu penting dan harus dijalankan apalagi di tengah grafik Covid-19  terus naik. Antisipasi juga diperlukan untuk menjaga apabila petani di daerah ini mengalami gagal panen,” pungkas Philipus.

TERKINI
BACA JUGA