Maumere, Ekorantt.com- Kepala LLDIKTI XV wilayah NTT, Prof. Mangadas Lumban Gaol, Ph. D menyebut dosen di NTT masih asyik tidur tiduran. Para dosen masih acuh dengan tawaran bantuan dana riset untuk menunjang penelitian di kalangan akademisi dalam rangka pengabdian masyarakat.
Hal ini disampaikannya dalam sambutan pada upacara wisuda Program S1 Filsafat dan S2 Teologi Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero, Sabtu (24/4/2021) di Aula STFK Ledalero.
Berdasarkan data Kemendikbud terdapat lebih dari 70 perguruan tinggi di NTT, 56 lainnya adalah perguruan tinggi swasta. Dari 2500 dosen yang ada, partisipasi penelitian di kalangan dosen amat sangat rendah.
“Tahun ini hanya ada 118 partisipasi penelitian dan 18 dosen saja yang berhasil mendapatkan bantuan dana riset,” ungkap Mangadas.
Dikatakan, partisipasi penelitian ini mayoritas diikuti oleh dosen muda dengan total bantuan di bawah 20 juta per penelitian. “Sangat disayangkan, mereka tidur semua ini, padahal kita punya banyak doktor,” ujarnya.
LLDIKTI XV NTT hasil dari pemecahan LLDIKTI VIII Bali Nusa Tenggara sejak 2020 berikhtiar meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di NTT. Hal ini mengharuskan perguruan tinggi memiliki dosen yang tidak hanya berkompeten pada bidang ilmunya saja, namun memiliki setidaknya delapan penelitian yang berguna bagi masyarakat umum.
Tahun 2021, NTT mendapat bantuan 4,5 M untuk bantuan riset, jumlah ini sangatlah kecil. “Kami perkirakan sekelas Undana saja mustinya 20 M, masa sebesar NTT hanya segitu? Kalau dosen aktif mencari informasi melalui website dan lain-lain saya kira tidak menjadi soal,” pungkasnya.
Dia mengakui kurangnya penyebarluasan informasi terkait bantuan penelitian adalah salah satu bahan evaluasi. Untuk itu, tahun ini LLDIKTI XV berencana memberikan pelatihan pembuatan proposal penelitian kepada para dosen. Harapannya lebih banyak partisipasi penelitian dari dosen-dosen NTT.
“Kalau ada penelitian, akreditasi perguruan tinggi pasti bagus, itu kan nyambung semua,” tutupnya.
Aty Kartikawati