Psikolog: Bantuan Psikologis Pascabencana Sudah Saatnya Dilakukan

Maumere, Ekorantt.com – Bantuan psikolgis pascabencana banjir bandang yang melanda Adonara, Kabupaten Flores Timur dan erupsi Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata sudah saatnya dilakukan. Ini diperlukan untuk mengatasi trauma para korban bencana.

“Saya belum baca di media kalau ada bantuan psikologis untuk menyembuhkan korban yang terancam nyawanya dan mengalami kerugian material. Bantuan psikologis hendaknya sudah diberikan kepada korban untuk menyembuhkan trauma yang dialami,” tegas Dosen Psikologi STFK Ledalero, Pater Anton Jemaru SVD kepada Ekora NTT, Sabtu (24/4/2021).

Ia menjelaskan bantuan psikologis diberikan untuk meringankan tekanan traumatis atas peristiwa yang disaksikan dan dirasakan para korban. Bantuan ini dapat diberikan secara kelompok maupun pribadi.

“Penyembuhan trauma secara kelompok bisa diberikan untuk anak- anak dan orang dewasa. Bagi yang terancam nyawanya saat musibah bisa diberikan pendampingan secara pribadi,” ujar jebolan De Lasalle University Manila ini.

Kendati demikian kata Pater Anton, semua hal ini bisa dilakukan apabila LSM, gereja dan pemerintah memiliki orang atau relawan yang bisa berada di lokasi.

Terpisah, Ketua Program Studi Psikologi, Universitas Nusa Nipa Indonesia Maria Nona Nancy, mengatakan, Psikologi Unipa Indonesia sedang berkoordinasi dengan WVI untuk secara bersama memberikan intervensi atau dukungan psikososial pascabencana bagi penyintas di Adonara.

“Kemungkinan Minggu depan sudah berangkat ke lokasi. Kegiatan ini melibatkan dosen Prodi Psikologi dan mahasiswa psikologi yang telah mengikuti pelatihan tanggap darurat bencana dan support psikologi,” ujar Nancy.

Lanjut Dosen Psikologi ini, dukungan psikologi sangat penting pascabencana. Sebab korban tidak hanya kehilangan harta benda tetapi juga orang yang mereka cintai.

“Kondisi ini sangat rentan menimbulkan gangguan psikologis sehingga sangat penting untuk diberikan intervensi support psikososial untuk pemulihan,” beber Nancy.

Ia juga menerangkan, sebanyak 13 orang yang terdiri 3 dosen dan 10 mahasiswa Psikologi Unipa Indonesia akan memberikan dukungan psikososial berupa terapi psikologi. Terapi ini akan diberikan berbeda- beda tergantung kondisi yang dialami setiap orang.

“Akan dibuat juga ruang ramah anak khusus untuk support psikososial bagi anak- anak,” pungkas Nancy.

Yuven Fernandez

spot_img
TERKINI
BACA JUGA