SPNF SKB Sikka Tepis Isu Miring Terkait Peserta Tanpa Bimbingan

Maumere, Ekorantt.com – Kepala Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Sikka, Yosefa Kolin menepis anggapan miring terkait peserta didik yang sudah bekerja tidak mengikuti bimbingan di lembaga itu.

“Anggapan itu keliru. Saya mau tegaskan bahwa bagi yang sudah bekerja pun tetap mengikuti bimbingan. Jadi ijazahnya tidak diperoleh secara instan,” tegas Yosefa Kolin kepada Ekora NTT belum lama ini.

Meski dibilang non formal, namun Yosefina berharap agar pemerintah memperhatikan lembaga tersebut. Sebab SKB Sikka menyandang nama sebagai satuan pendidikan dan memiliki tujuan sama seperti satuan pendidikan formal yakni mencerdaskan anak bangsa.

Ia juga bertekad mendampingi anak putus sekolah selain pendidikan kesetaraan, juga bimbingan life skill atau kecakapan hidup, diantaranya menenun, las, dan menjahit sebagai bekal hidup setelah tamat.

Dikatakan, sejak tahun 2017 lembaga tersebut telah berhasil meluluskan 393 peserta didik dengan program pembelajaran kesetaraan paket A, B dan C. Rinciannya, paket A 52 orang, paket B 87 orang, dan paket C 254 orang.

“Ini belum dihitung kelulusan tahun 2021, karena belum diumumkan,” katanya.

Yosefa juga membeberkan jumlah peserta didik tahun 2020 / 2021 pket A setara SD terdiri dari empat kelompok belajar yang tersebar di dua kecamatan, yakni Alok dan Waiblama. Sementara paket B, C dan Paud, penyelenggaraan kegiatan dilakukan di Kampus SKB Maumere.

“Kita di sini bermodalkan tenaga pendidikan yang terdiri dari pamong belajar ASN sebanyak 5 orang, tutor Paket A 10 orang dan 17 tutor paket B, C dan pendidik Paud 4 orang ini,” beber Yosefina.

Yuven Fernandez

spot_img
TERKINI
BACA JUGA