Salut! Polisi Heri Donasikan Sayur ke Penyandang Disabilitas Tunanetra

Kupang, Ekorantt.com – Tercatat sebagai anggota Polisi Republik Indonesia (Polri) pada Satuan Kesehatan (Satkes) Polda NTT, Heribertus Agustinus B. Tena tentu saja memiliki agenda pekerjaan yang sangat padat di masa pandemi ini.

Kendati memiliki beban kerja yang sangat padat, pria yang akrab disapa Heri ini mengisi waktu luangnya selepas tugas dinas dengan membuka kebun sayur organik di lahan pekarangan rumah keluarganya di Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Berbagai jenis sayur yang ditanam antara lain sawi, kangkung dan pepaya.

Luas lahan kebun sayur organik Brigpol Heri tergolong sempit. Hanya berukuran 15×10 meter, namun hasil panen sayur sangat memuaskan.

Hebatnya, sebagian hasil panen kebun sayur organik miliknya dibagikan secara gratis kepada penyandang disabilitas tunanetra di lingkungan tempat tinggalnya di Kelurahan Tofa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Berhasil direkam media ini, pada Minggu, 30 Mei 2021 pagi, Heri mendonasikan sebanyak satu petak bedeng sayur kangkung kepada seluruh keluarga penyandang disabilitas tunanetra secara cuma-cuma.

“Satu petak bedeng sayur kangkung khusus saya donasikan untuk saudara kita penyandang disabilitas. Mereka butuh support. Mereka butuh asupan gizi yang cukup. Donasi ini memang tidak banyak. Namun, semoga dengan asupan gizi yang secukupnya dapat meningkatkan kesehatan mental mereka,” jelas Alumnus Prodi Kesehatan, Universitas Muhamadiyah Semarang ini kepada Ekora NTT.

Heri menceritakan kebun sayur organik miliknya sudah ia kerjakan sejak tujuh bulan yang lalu dan telah belasan kali panen.

Bagi Heri, kendati banyak warung makan yang sudah menjadi langganannya namun ekonomi bukanlah tujuan utamanya.

“Saya sudah belasan kali panen. Banyak pedagang warung juga telah berlangganan langsung. Mereka biasanya ambil dengan sistem borong. Satu petak bedeng sayur biasa dihargai hingga 500 ribu. Namun semua hasil penjualan saya beri ke orang tua,” ungkap Heri.

Kedepannya, ungkap Heri yang juga Alumni Magister Forensik Universitas Erlangga ini, akan memperluas kebun sayur organik pada lahan pekarangan rumah yang masih kosong untuk ditanami jenis sayur yang lain.

Brigpol Heri sedang memanen sayur untuk diberikan kepada kaum disabilitas (Foto: Sutomo Hurint/Ekora NTT)

“Pada masa pandemi ini memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur adalah solusi dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga,” ungkap Heri.

Heri berharap hal kecil yang dilakukannya dapat menjadi pemicu semangat orang muda untuk mengembangkan usaha bisnis sayur dalam skala yang lebih besar.

“Harapan saya agar hal kecil ini dapat memotivasi orang muda. Bahwa, menjadi petani sayur juga adalah pekerjaan yang menjanjikan secara ekonomi,” tutup Heri.

Sosok Panutan

Ancis Balawala salah satu mahasiswa tingkat akhir di Universitas Mohamadyah Kupang mengungkap sosok Brigpol Heri adalah panutan bagi dirinya.

Keseringan membeli sayur dari Brigpol Heri, ia selalu mendapat bonus sayur kangkung lebih. Akhirnya, saat ini dia bersama salah satu teman kosnya mulai tergerak untuk membuat kebun sayur mini memanfaatkan lahan pekarangan kos.

“Kami buat beberapa bulan yang lalu. Lumayan, cukup buat makan. Hitung-hitung hemat uang selama hidup di kos dan meringankan beban biaya makan dari orang tua,” ungkap Ancis.

Sutomo Hurint

TERKINI
BACA JUGA