Maumere, Ekorantt.com – Pemilik Channel YouTube ‘Ngakak Sembarang’ Yosef Afrianus (23) putra Tana Ai-Maumere ini kadang mendapatkan perundungan atau bullying dari netizen.
Mereka menilai konten yang dibuat jebolan FKIP PGSD Unipa Indonesia Maumere ini tidak berbobot bahkan dirinya dinilai gila.
“Terhadap bully-an ini saya tidak peduli. Inilah pekerjaan saya. Selama tidak merugikan orang lain saya tetap jalani dengan senang hati. Supaya para netizen tahu di dunia ini ada tiga kategori orang gila yakni orang yang benar- benar gila, pura-pura gila dan gila beruang,” kata Yosef sambil tertawa ngakak saat ditemui Ekora NTT pada Selasa, (01/06/2021) di Maumere.
Pemuda asal Kampung Enakter, Desa Ilin Medo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka ini mengisahkan awal membuat Channel YouTube ‘Ngakak Sembarang’ ini tidak didukung sama sekali oleh orang tua dan keluarga di kampungnya.
“Masa kita sudah biayai dia sampai selesai kuliah di PGSD Unipa tidak lamar jadi guru kok jadi pelawak,” kata Yosef menirukan comelan orang tua dan keluarganya.
Namun, Yosef tetap tegar menghadapi segala tantang itu, sekalipun tidak disukai orang tua dan keluarga. Dirinya mengakui yang mendorongnya untuk buat YouTube ini datang dari teman- teman kuliah.
“Yosef, anda punya bakat melawak di kampus kenapa tidak salurkan kreativitasmu dengan buat Channel YouTube untuk menghibur sesama. Bisnis YouTuber lawak itu menggiurkan,” ungkap teman kuliahnya, merayu.
Bakat melawak memang mengalir dari kedua orang tuanya. Ketika mengawali pembuatan Channel YouTube ‘Ngakak Sembarang’, kata anak ketiga buah kasih pasutri Yohanes Tibon dan Margaretha Bunga, minim fasilitas pendukung yang dibutuhkan.
“Beruntung pacar saya meminjamkan kamera dan handphone android sehingga bisa saya gunakan,” ujarnya.
Untuk membuat konten YouTube semakin lucu dan diminati khalayak, Yosef menggandeng Kresensia Sindiana Nyora Diaz, mahasiswi Unipa Jurusan Komunikasi untuk berkolaborasi.
“Saya gandeng Sindi sebagai seleb Tiktok diawal tahun 2021 dimana followers banyak dan dengan Sindi sudah menghasilkan 7 video lucu,” katanya, seraya menyebut sudah 54 konten hasil karyanya sejak tahun 2018.
Sindi kepada Ekora NTT mengaku senang bergabung di Channel YouTube ‘Ngakak Sembarang’ bersama Yosef selain bisa memperoleh penghasilan sendiri.
“Juga disaat pandemi Covid-19 banyak orang stres dan dirumahkan. YouTube yang menghasilkan konten lawak menjadi hiburan tersendiri bagi mereka,” ujar Alumni SMAK Frateran Maumere ini.
Diakhir pembicaraan dengan Ekora NTT, Yosef dan Sindi mengajak para generasi milenial yang punya bakat melawak silakan menyalurkan lewat pembuatan YouTube dengan konten lucu, menghibur sekaligus menghasilkan uang.
“Pelawak itu profesi yang menghibur banyak orang. Jadi yang punya bakat melawak salurkan lewat YouTube. Karena YouTube yang menghasilkan konten lucu saat ini adalah peluang bisnis yang menggiurkan dan menghasilkan lembaran-lembaran rupiah,” tutupnya.
Yuven Fernandez