Larantuka, Ekorantt.com – Berita tentang kehidupan Mama Romana, janda di Riang Puho, Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga mendapat simpati banyak pihak.
Ada yang menelepon menanyakan tempat tinggal. Ada juga yang menyatakan kesediaan melakukan gerakan bersama membantu Mama Romana.
Minggu, 29 Agustus 2021 tepat pukul 09.30, Ekora NTT bersama jurnalis Floresku, Paul, dan Benedicta B. C da Silva dari Yayasan Permata Bunda Berbelas Kasih (PBBK) Larantuka menyambangi kediaman Mama Romana. Perjalanan dari kota Larantuka kurang lebih satu jam dengan sepeda motor.
Kehadiran kami pun sontak membuat Mama Romana kaget bukan kepalang.
“Kemarin no (no sapaan untuk anak laki-laki dalam dialek Larantuka) dorang baru ke sini jo kenapa datang lagi ni no,” ujar Mama Romana.
“Tidak apa-apa mama, kami datang kunjung mama,” jawab Paul.
Hery Aran, pemuda Desa Waibao yang turut serta bersama kami, mengaku, pernah ada inisiatif dari para pelajar dan mahasiswa untuk membantu membangun rumah Mama Romana.
Sayangnya, sampai saat ini upaya itu gagal karena terkendala lahan. Sebab, rumah reyot yang ditempati Mama Romana berada di atas lahan milik tuan tanah.
Kisah Mama Romana, membuat Mama Noben, sapaan Benedicta B. C da Silva sangat terharu. Ia tak kuasa mendengar penderitaan yang dialami Romanana. Mama Noben kemudian memberikan bantuan sembako. Harapannya, bisa meringankan beban yang dialami.
Mama Romana tak kuasa menahan haru. Ia berulang-ulang mengucapkan terima kasih dan mencium tangan Benedicta. “Ai…mama terima kasih banyak,” ujar Mama Romana dengan mata berkaca-kaca.
Usai menyerahkan bantuan sembako, Mama Noben berjanji segera mendatangkan selang air untuk Mama Romana. Selang itu juga diperuntukkan dua rumah warga lainnya. Sebab, jarak rumah dengan pipa air kurang lebih 200 meter.
“Kita bantu yang sebisa kita. Tadi saya lihat Mama Romana dan juga dua rumah di dekat sini lokasinya agak jauh dari pipa air, jadi kita coba bantu lagi dengan pengadaan selang air,” uajr Noben da Silva.
Kepada Desa Waibao, Petrus Guna Kelen, berjanji pihaknya akan mendiskusikan persoalan yang dialami Mama Romana. “Besok kami akan bicarakan bersama lembaga BPD, dan lembaga lainnya,” ujar Petrus saat dihubungi Ekora NTT, melalui sambungan telepon.
Yurgo Purab