Ende, Ekorantt.com – Hujan lebat mengguyur Kota Ende pada Kamis (23/9/2021), sejak pukul 10.00-17.00 Wita.
Akibat hujan tersebut, sebanyak 75 rumah warga di Kelurahan Tetandara, Kecamatan Ende Selatan terendam banjir. Seluruh perabot rumah tangga dan perkakas dapur pun ikut terendam.
Pantauan Ekora NTT, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
Warga RT 07 Kelurahan Tetandara, Habiba Sulaiman mengaku, telah dua kali pemukiman mereka terendam banjir.
“Ini sudah dua kali. Airnya sampai masuk dalam rumah. Kami minta pemerintah segera tangani masalah ini. Kami tidak mau jadi langganan banjir setiap musim hujan,” keluh Habiba.
Lurah Tetandara, Anwar H. yang ditemui Ekora NTT mengatakan, air hujan meluap dan merendam rumah warga akibat saluran drainase di sepanjang Jalan Adi Sucipto-Ipi Ende tersumbat dan dipenuhi sedimen tanah.
Air juga meluap dari saluran di sisi selatan Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende yang masuk ke pemukiman warga akibat jebolnya tembok fondasi pagar bandara.
“Airnya masuk dari saluran di dalam bandara. Itu saluran sudah penuh dengan sedimen tanah. Sehingga ketika hujan, air masuk ke pemukiman warga,” kata Anwar.
Tinjau Lokasi Banjir
Sekretaris BPBD Kabupaten Ende, Ida Muda Mite dan Kabid Rehabilitasi, Dikson Amtiran bersama Camat Ende Selatan, Gadir Dean turun ke lokasi banjir.
“Tanggap darurat kita dari BPBD hanya bisa turunkan mesin pompa air dua unit. Tapi kita akan laporkan ke bapak bupati. Kalau penyebabnya, ya itu saluran sudah tidak berfungsi. Baik yang di Ipi maupun yang dalam bandara itu,” ujar Ida Muda.

Terpisah, Kepala Bandara Ende, Indra menjelaskan bahwa saluran di sisi selatan Bandara H. Hasan Aroeboesman merupakan milik Pemkab Ende sehingga kewenangan penanganan bukan tanggung jawab otoritas Bandara H. Hasan Aroeboesman.
“Iya dari masyarakat, itu saluran milik PU yang tidak pernah dikeruk, yang pernah saya bilang dulu. Saluran itu yang lagi kami minta supaya bisa dipelihara oleh bandara, dan tidak banjir ke landasan,” tulis Indra melalui pesan WhatsApp.