Bupati Hery Lepas Pasung Dua ODGJ di Langke Rembong

Ruteng, Ekorantt.com – Bupati Manggarai, Herybertus G.L Nabit membuka rantai yang mengikat kaki dua orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kecamatan Langke Rembong, sebagai bentuk sosialisasi agar membagun kesadaran bersama untuk memperhatikan masalah kesehatan jiwa di kabupaten itu.

Bupati Herry membuka rantai yang membelenggu kaki KW (34) dan HTJ (65), pada Kamis (30/9/2021).

Kedua ODGJ itu terlihat tenang dan ramah saat Bupati Hery memotong rantai di kaki mereka.

Kepada Ekora NTT, Bupati Herry menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung upaya pemerintah daerah untuk penanganan ODGJ.

Ia mengatakan, pelepasan pasung dua OGDJ itu sebagai bentuk sosialisasi, baik kepada pengambil kebijakan, tenaga medis, maupun masyarakat luas dalam membangun kesadaran agar ODGJ di kabupaten itu perlu diperhatikan secara serius. 

iklan

Menurut dia, untuk menyelesaikan persoalan ODGJ, tentu pemerintah tidak bisa jalan sendiri, tetapi butuh  kolaborasi semua pihak.

“Yang paling penting adalah kita tidak sendiri dalam penanganan isu ini (ODGJ). Ada teman-teman dari Dinas Kesehatan Provinsi, kemudian dari Kementerian Kesehatan, pihak pemerintah (daerah), dan klinik Renceng Mose, yang membantu kita semua dengan isu ini. Kolaborasi dari semua pihak akan jadi kunci kedepannya,” ujarnya.

Ia mengatakan saat ini jumlah ODGJ di Kabupaten Manggarai sebanyak 503 orang. 

Dari jumlah itu, ODGJ yang sudah berobat 325 orang, ODGJ yang pernah dipasung 47 orang, sudah lepas pasung 20 orang, dan ODGJ yang belum lepas pasung sebanyak 27 orang.

Dokter Dikson Lego, Sp. KJ dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT mengatakan, ODGJ yang lepas pasung butuh perawatan di rumah sakit agar bisa pulih, sehingga bisa dipulangkan ke rumah keluarga mereka masing-masing. 

Terkait dua pasien yang baru lepas pasung itu, kata dia, akan dirawat di Klinik Renceng Mose.

Menurut Bupati Herry, pasca perawatan di Klinik Renceng Mose, para ODGJ di kabupaten itu akan terus diperhatikan oleh pemerintah melalui pendekatan sosial, budaya, dan ekonomi, dengan melibatkan sejumlah pihak.

Adeputra Moses & Yaflin Lehot

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA