46 Peserta Ikut Pelatihan Kebersihan Lingkungan, Sanitasi dan Pengelolaan Sampah di Destinasi Pariwisata Nagekeo

Mbay, Ekorantt.com – Setidaknya ada 46 peserta pengelolaan pariwisata mengikuti pelatihan kebersihan lingkungan, sanitasi dan pengelolaan sampah. Kegiatan yang digelar Dinas Pariwisata [Dispar] Nagekeo ini dilaksanakan di Kampung Wisata Pajoreja, Desa Ululoga, Kecamatan Mauponggo pada hari Kamis, [21/10/2021].

Kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari sejak 20-23 Oktober 2021 itu dipandu oleh Destination Management Organization [DMO] Flores yang berpusat di Ende.

Kabid Kelembagaan dan Sumber Daya Pariwisata, Blasius M. Ajo Bupu, menyatakan bahwa salah satu sektor strategis dan potensial yang dimiliki Kabupaten Nagekeo adalah sektor pariwisata.

Kabupaten Nagekeo memiliki berbagai macam potensi pariwisata yang dikembangkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat antara lain daya tarik wisata alam, daya tarik wisata sejarah atau purbakala, wisata budaya, atraksi seni tradisional, penelusuran gua-gua peninggalan tentara Jepang.

Pengembangan pariwisata dengan pendekatan partisipasi, kata Blasius, perlu mendapat perhatian terutama dalam konsep pembangunan pariwisata jangka panjang atau sering disebut dengan pariwisata berkelanjutan [sustainable tourism].

“Kabupaten Nagekeo termasuk 1 [satu]  dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo-Flores yang sangat potensial sebagai daerah tujuan wisata,” tutur Blasius.

Ia menuturkan bahwa peran stakeholders pariwisata dalam menggalakan program pelatihan kebersihan lingkungan sanitasi dan pengelolaan sampah di destinasi saat ini masih sangat sedikit dan belum memiliki dampak yang maksimal.

Hal tersebut dikarenakan Sumber Daya Manusia [SDM)] di bidang  pariwisata belum memiliki skill pengelolaan. Padahal ini sangat urgen dilakukan sehingga wisatawan yang datang berkunjung dapat menikmati fasilitas yang di sediakan dalam keadaan bersih, sehat, indah dan mampu mengelolah sampah secara baik.

Dikatakan pula bahwa pembinaan dan pelatihan SDM pariwisata perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan wisata karena secara langsung akan menentukan mutu produk dan layanan wisata. Artinya peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu kunci untuk memenangkan persaingan global yang semakin kompetitif.

“Ini merupakan pelatihan yang ke-4 dari 7 pelatihan yang akan di laksanakan Dinas Pariwisata Kabupaten Nagekeo. Kegiatan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kemampuan para pengelola daya tarik wisata dan desa wisata dalam melaksanakan kebersihan lingkungan, sanitasi  dan pengelolaan sampah,” kata Blasius.

Cegah Stunting

Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja mengatakan bahwa pariwisata menjadi salah satu sektor yang mendukung pencegahan stunting melalui kegiatan-kegiatan pelatihan dalam kegiatan yang on the spot tourism training. Dimana subjeknya adalah masyarakat yang langsung terlibat dalam menyediakan rumah sehat atau homestay, memperhatikan kebersihan rumah dan lingkungannya termasuk di dalamnya toilet yang sanitatif.

Sehingga mampu diterjemahkan peserta di desa dan kelurahan masing-masing tentang cara hidup sehat, rumah yang bersih dan indah yang akan berdampak pada penurunan angka stunting.

Marianus juga berharap agar kegiatan ini dapat berdampak baik kepada para peserta pelatihan. “Saya akan cek. Pelatihan ini harus punya dampak. Akan ada dampak tambahan pendapatan dari hasil kerja kita,” kata Wabup Marianus.

Ian Bala

spot_img
TERKINI
BACA JUGA