Rayakan Syukuran Pentabhisan Imam Baru di Maukaro, Romo Gunawan: Imam Itu Bukan ‘Jomblo’

Ende, Ekorantt.com – Sekretaris Yayasan Budi Bakti Keuskupan Sibolga-Sumatera Utara, Romo Agustinus Gunawan Faran,Pr turut hadir dalam perayaan misa syukur pentabhisan Romo P. Patrisius Wara, Pr di Paroki Santo Vincentius A. Paulo-Ratesuba, Kecamatan Maukaro, Kabupaten Ende pada Minggu, [31/10/2021].

Romo Gunawan hadir mewakili Uskup Keuskupan Sibolga, Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga yang kebetulan berhalangan hadir dalam acara itu.

Usai perayaan misa, Romo Gunawan menyampaikan terima kasih kepada persaudaran Union Keuskupan Agung Ende yang dengan senang hati memberikan Romo Patrisius untuk berkarya melayani umat di Keuskupan Sibolga.

“Kami menyampaikan terima kasih secara khusus kepada keluarga terutama ayah dan ibu Romo Patrisius yang telah merelakan putranya untuk bekerja di ladang anggur Tuhan dengan menjadi seorang imam. Imam bukan untuk dirinya sendiri tetapi menjadi iman untuk semua orang,” ujarnya.

Romo Gunawan punya menyinggung tentang keberadaan seorang imam yang terus setia melayani umat Kristiani. Menurutnya, kedudukan seorang imam bukanlah manusia bujangan alias ‘jomblo’. Sebab, imam itu bersama dengan orang lain dan menjadi iman bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk orang lain.

iklan

“Imam itu bukan jomblo, kalau dia jomblo pasti dia tidak mungkin mangatakan Tuhan serta-mu,” ucap Romo Gunawan.

Ia menambahkan Tuhan Allah bukan memanggil malaikat untuk menjadi imam. Karena malaikat tidak mengalami susah senangnya, suka dukanya seorang manusia. Allah hanya berkenan memilih seorang manusia untuk menjadi imam.

Pada momentum itu, Romo Gunawan pun berpesan Romo Patrisius agar jadilah [Imam] Patris yang tetap sabar, Patris yang setia dan Patris yang tulus serta Patris selalu yakin bahwa Tuhanlah yang mengawali segala sesuatu dalam diri Patris.

“Tuhanlah yang memanggilmu dan setia menemani perjalananmu,” tutur Romo Gunawan.

Sebelumnya, Pater Baltasar Rangga Adu, SVD [Pater Albert] dalam kotbahnya menyatakan bahwa menjadi sorang imam adalah sebuah pilihan untuk menjawab panggilan Tuhan. Pater Albert menyatakan hal ini mengutip moto tabisan imam baru “ Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya dan kestiaanya tetap turun-temurun “.

Menjadi imam, tambah Pater Albert, adalah sebuah proses perjalanan panjang melalui permenungan yang mendalam sebelum memberikan keputusan. Begitu banyak tantangan dan rintangan yang meronai siara hidupnya. Namun, Romo Patris dengan sebuah keyakinan penuh serta dengan senang hati menjawab panggilan Tuhan untuk menjadi seorang imam.

Menurut Pater Albert, imam itu berasal dari bahasa Arab yang berarti pemimpin agama atau pemimpin doa. Imam pula sebagai pelayan persembahan ilahi dan sebagai perantara manusia dan Tuhan [Ibrani 5:1].

Hanya pada seorang iman diberikan kuasa imamat, yakni kuasa untuk mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus.

“Imam dipanggil Tuhan untuk mengemban tiga tugas Kristus yaitu menguduskan, memimpin dan mengajar,” tutur pater Albert sembari manambahkan melalui imam tertabhis segala karya Kristus dapat  dihadirkan kembali oleh kuasa Roh Kudus.

Untuk diketahui, Romo Patrisius ditabiskannya menjadi imam baru oleh Uskup Sintang Mgr. Anicetus B. Sinaga, OFMCap pada 6 Agustus 2020 lalu. Romo Patrisius merupakan imam kedua asal Maukaro-Ende setelah Pater, Baltasar Rangga Adu, SVD yang ditabhiskan pada 21 tahun silam.

Perayaan syukuran imam baru baru dilakukan pada Minggu, [31/10] di Ratesuba-Maukaro akibat pandemi Covid-19. Ia ditugaskan sebagai pelayan gereja di wilayah Keuskupan Sibolga.

Pastor Paroki Santo Vincentius A. Paulo Ratesuba, Romo Ifan berpesan kepada imam baru agar tetaplah menjadi seorang imam yang baik, dan imam yang setia sampai akhir hayat. Karena kesetiaan Romo Patris tentunya akan menjadi sukacita dan kegembiraan umat Paroki Ratesuba.

Lukas R. Lado

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA