Waniana Gunakan Logo Bermotif Sarang Lebah, Ini Kata Nyong Franco!

Maumere, Ekorantt.com –  Dewan Kesenian Sikka [Waniana] Flores-NTT berkomiten agar terus menerus menjaga warisan budaya setempat secara utuh. Waniana ingin menjadi contoh agar kesenian di wilayah itu tak lekang ditelan zaman. Salah satunya ialah penggunaan logo Waniana.

Ketua Waniana Nyong Franco Kepada Ekora NTT baru-baru ini menyatakan gambar tiga hati yang saling bertautan dalam logo itu adalah simplifikasi dari salah satu gambar pada kain tenun Kabupaten Sikka bermotif Wane Aran [sarang lebah].

Motif ini dipakai sebagai hiasan atau vignette untuk motif Utan Kelan Dala [sarung motif bintang] dan tenun Kobar Lamen yang mana filosofi dari motif besar yang merupakan motif berbentuk sarang lebah.

“Pemilihan motif sarang lebah sebagai logo Waniana adalah karena filosofi yang tergambar dari kehidupan koloni lebah dianggap dapat menjadi contoh yang baik bagi seluruh anggota Waniana,” kata Nyong Franco.

Ia menjelaskan filosofi dari kehidupan lebah yang mana terhimpun dalam koloni besar. Lebah dianggap  bekerja efektif dan kolektif serta masing-masing memiliki peran tersendiri.

“Lebah adalah contoh dari team work mengagumkan karena mereka bekerja dengan sangat baik,” tutur Franco.

Setiap lebah, kata dia, memiliki tugas masing-masing dan mereka sangat bertanggungjawab pada tugasnya. Mereka [lebah] akan melakukan sesuatu tepat pada waktunya dan semaksimal mereka bisa. “Bahkan mereka berperan sebagai pemelihara bukan perusak,” ungkapnya.

Menyangkut filosofi kerja sama, Nyong menyatakan lebah taat pada pembagian tugas yang telah ditetapkan. Ada yang bertugas mengumpulkan nektar, menjaga sarang dan pemimpinnya.

“Lebah tergolong makhluk pekerja keras. Kedisiplinan adalah hal yang paling diperlukan,” kata Franco.

Ketua Waniana Nyong Franco salam suatu kegiatan [Foto : dok ist]
Saat seekor lebah menemukan nektar, ia akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya. Begitu pula integritas dari koloni lebah sangat mereka junjung tinggi.

“Jika ada yang mengganggu sarangnya maka semua lebah yang ada di sarang tersebut akan bersama-sama menyerang untuk menjaga keselamatan sarang,” kata dia.

Hal serupa juga diungkapkan Sonya Da Gama, nara sumber tenun menyebutkan bahwa motif sarang lebah dipakai sebagai bentuk logo Waniana karena lebah dianggap sebagai pekerja keras dalam satu kesatuan yang bisa menghasilkan madu.

“Lebih spesifik lagi untuk menghasilkan yang terbaik [madu] bagi generasi penerusnya,” ujar Pemilik Sonya Tenun Souvernir Shop Maumere.

Oleh sebab itu, Waniana menggunakan filosofi kehidupan lebah sebagai kekuatan pada bidang kesenian Kabupaten Sikka. Kekuatan itu didukung dengan tiga hati saling bertautan pada logo yang merupakan gambaran dari tiga elemen yakni bumi, makhluk hidup dan Tuhan sebagai pencipta alam semesta.

Yuven Fernandez

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA