Kupang, Ekorantt.com – Safira Katu [54] warga Desa Helong Raya, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, tak kuasa menahan air mata kala mengikuti proses peresmian rumahnya dalam Program Bedah Rumah oleh PLTU Bolok pada Kamis, [4/11/2021].
Ia tak menyangka bahwa dirinya mendapatkan perhatian dari PLN dan menjadi salah satu penerima manfaat bedah rumah warga dengan pemanfaatan produk fly ash bottom ash [Faba] PLTU Bolok.
Rumah yang berukuran 6,7× 9,50 meter dan berdinding bebak itu kini berubah wajah yang dibuat dari produk Faba bata interlock, hasil produksi PLTU Bolok.
Safira adalah seorang janda yang dikaruniai dua anak. Sang suami tercintanya telah meninggal dunia pada tahun 2013 lalu. Keseharian, ia bekerja sebagai buruh garap di kebun milik orang yang untuk menafkai kedua anaknya. Penghasilan pun tidak menentu.
“Dulu September, PLN datang dan dibilang kalau rumahnya akan dibantu untuk direnovasi dan saya melihat proses langsung sampai sekarang jadi dan sangat menyentuh saya,” ungkapnya dengan isak tangis.
Bagi Safira, rumah adalah tempat ia merajut cinta kasih bersama kedua anaknya. Ia merasa sangat bersyukur mendapatkan sentuhan dalam program bedah rumah oleh PLN ini.
“Rasanya sangat bangga, bahagia dan haru. Saya tidak menyangka PLN memperhatikan kami disini, dulu kami tinggal dengan bebak dan sekarang lebih kokoh lebih bagus,” ucapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT, Ondy Christian Siagian memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk PLN terutama di PLTU Bolok dimana Faba-nya dapat dimanfaatkan jadi bata.
Pemerintah, kata dia, mendukung penuh dan siap bekerjasama dengan PLN dalam program pemanfaatan produk Faba. Dengan kerjasama ini, ia berharap melalui program ini PLN dapat menyentuh warga lainnya.
“Ini jadi berkat buat warga yang perlu mendapat perhatian dan semoga bisa berlangsung terus. Kami dari Dinas Lingkungan Hidup siap mendukung dan bersedia diajak kerjasama dan semoga PLN tidak hanya memberi satu rumah, namun bisa banyak lagi rumah warga tidak mampu dapat perhatian seperti mama Safira hari ini,” ungkap Christian.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko menyatakan PLN dan anak perusahaan siap untuk pembangunan NTT. Selain melistriki rumah, PLN melalui PLN Peduli seperti program bedah rumah merupakan bentuk partisipasi PLN dalam kegiatan sosial kepada masyarakat sekaligus mendukung pemanfaatan Faba di NTT.
“Faba ini dulu sering dikirim keluar NTT, dan akhirnya PLN bersama PJBS menyediakan alat untuk pemanfaatan seperti bata dan ini banyak manfaatnya untuk jalan, fasilitas umum, pupuk, rumah yang layak dan pemanfaatan sisa pembakaran batubara yang ramah lingkungan dalam kemasan bata interlock dan paling dapat berjalan dengan baik,” tutur Jatmiko.
Jatmiko menjelaskan bedah rumah perdana di Pulau Timor merupakan lanjutan Program PLN bedah rumah di NTT yang sebelumnya juga telah dilakukan di Pulau Flores.
“Program sebelumnya sudah dilakukan di Pulau Flores, sekarang di Pulau Timor. Kami secara kontinyu akan tingkatkan program pemanfaatan Faba bagi masyarakat NTT,” katanya.
Adapun tamu undangan yang hadir dalam peresmian rumah dari Faba ini antara lain; Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Kupang yang diwakili oleh Kepala Seksi Pengawasan dan Penegakan Hukum, Edy Nobbek, Manajer PLTU Bolok, Prihanto Budi Wardoyo, tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan desa dan warga sekitar.
Perlu diketahui, PLTU Bolok sebagai salah satu penopang sumber pembangkit listrik di Pulau Timor Propinsi NTT 95% bahan bakarnya menggunakan batubara dengan total konsumsi rata-rata 21.000 MT setiap bulan untuk membangkitkan listrik 33 MW. Sisa proses produksi listrik dengan batubara menghasilkan Faba sebanyak 600 MT per bulan yang digunakan sebagai bahan pembuatan paving block dan bata interlock.