Mengintip Cara Magang Mahasiswa Psikologi-Unipa, dari Studi Stres Covid-19 hingga Pacaran Sehat dengan Remaja SMA

Maumere, Ekorantt.com – Kegiatan magang yang digelar mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Nusa Nipa [Unipa] Indonesia yang dilaksanakan kurang lebih selama tiga bulan telah berakhir pada Senin, 15 November 2021.

Magang mahasiswa psikolog yang merupakan aplikasi dari program ‘Merdeka Belajar Kampus Merdeka’ ini dilaksanakan di beberapa tempat diantaranya SOS Children Villages Waturia, Lembaga Layanan Psikologi, PAUD Mawar dan SMP Negeri Alok. Adapun sebanyak 22 mahasiswa yang terjun melaksanakan kegiatan kemasyarakatan tersebut.

Dosen pendamping magang Maria Megaloma H. Gaharpung yang juga selaku Koordinator Lembaga Layanan Psikologi-Unipa menerangkan kegiatan magang yang sedianya diselenggarakan di platfrom instagram secara live menggunakan tema-tema psikologi yang aktual.

Metode magang pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, kata Maria, menggunakan psikoedukasi gadget sehat baik dalam melaksanakan studi lapangan, pelatihan team work bahkan hingga menerapkan gaya pacaran secara sehat terhadap remaja-remaja tingkat SMA.

Hal ini diterapkan untuk meningkatkan produktivitas mahasiswa psikologi ketika sekembali dari kegiatan magang, selanjutnya hidup di tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat di kemudian hari nanti.

“Ada banyak sekali kegiatan selama magang. Mahasiswa kami menggunakan psikoedukasi gadget sehat di masa pandemi dan pacaran sehat kepada remaja-remaja SMA [SMAN 1 Talibura, SMAN 1 Nita dan SMAN 2 Maumere]. Lalu kami dampingi untuk melakukan penelitian tentang stres Covid-19 dan mahasiswa menyelenggarakan pelatihan team work,” kata Maria.

Maria menambahkan, dengan menerapkan metode itu maka para mahasiswa lebih mudah memahami disiplin ilmu mengenai mental, pikiran dan perilaku manusia dengan tetap menjaga norma-norma yang ada di tengah kehidupan masyarakat.

Ketua Program Studi Psikologi  Unipas-Indonesia Maria Nona Nancy menyampaikan bahwa kegiatan magang ini bertujuan agar mahasiswa mampu memahami proses kerja dan pembelajaran sesuai bidang peminatannya.

“Selama kegiatan magang ini mahasiswa sudah mampu menyesuaikan diri dengan baik dan terlibat secara aktif dalam proses kerja di institusi sasaran dan mampu menerapkan pengetahuan yang dimiliki untuk membantu memecahkan masalah yang mungkin dihadapi institusi sasaran,” kata Maria Nona.

Sementara, salah seorang mahasiswa magang Yuliana Yustanti Witak mengaku kegiatan magang yang dilakukan sangat bermanfaat untuk mengasah skill atau kompetensi mereka.

Yuliana menuturkan bahwa dengan kegiatan magang mereka dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat guna mendalami ilmu-ilmu yang dipelajari di kampus. Diharapkan, ke depannya ada lagi kesempatan yang sama untuk dapat menggunakan skill yang mereka miliki.

Atho Parera

spot_img
TERKINI
BACA JUGA