Larantuka, Ekorantt.com – Pada puncak HUT PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2021 di Kecamatan Witihama, PGRI Kabupaten Flores Timur memberikan penghargaan kepada delapan (8) guru dan satu orang pegiat literasi di wilayah itu.
PGRI Flotim memandang guru-guru dan atau pegiat literasi yang mendapat penghargaan adalah orang yang punya dedikasi dan jasa yang luar biasa terhadap PGRI Kabupaten Flores Timur.
Meski tidak masuk dalam struktur kepengurusan PGRI Flotim, mereka diketahui sangat aktif dan produktif membantu PGRI pada layanan digitalisasi organisasi.
Adapun delapan (8) nama penerima penghargaan kategori Tim Digitalisasi PGRI Flores Timur diantaranya; Yan Surachman, guru SMPN 1 Lewolema, Fandi Setiyanto, guru SMKN 1 Larantuka dan La Ode YTusman, guru pada SMP Negeri 2 Larantuka serta Emanuel Tupen Bara, guru pada SMPN 1 Wulanggitang.
Kemudian, Slamet Wakyanto, guru SMAN 1 Kelubagolit, Novi Andriani Jadi, guru SMAN 1 Demon Pagong dan Emanuel K Sanga Lile, guru SDK Watoone serta Frans Kia Ose, guru pada SMK Ile Boleng.
Sementara seorang pegiat literasi atas nama Oktavianus Beda Raran, Pengelola Pondok Baca Nubun Puhun.
Penghargan yang sama diberi juga kepada 8 Tim Edukasi PGRI Flotim yang mengambil peran pendampingan anak -anak korban bencana di Adonara dan Lembata.
Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada dua (2) sekolah yang pada tahun 2021 siswanya meraih prestasi nasional yakni SMPN 1 Larantuka dan SMPN Satap Nobo.
Maksimus Masan Kian, Ketua PGRI Flotim mengatakan kabupaten tersebut masih minim apresiasi atas prestasi atau pengabdiaan warganya dalam peran serta membangun daerah.
Oleh karena itu, PGRI Flotim akan selalu respon terhadap prestasi atau pengabdian para guru.
“Bagi saya, apresiasi dan penghargaan akan memacu semangat orang untuk terus meningkatkan semangat pengabdian dan memberi peran strategis dalam pembangunan di daerah. PGRI Kabupaten Flores Timur sadar bahwa pekerjaan pelayanan kepada guru di Flores Timur tidak bisa hanya dikerjakan oleh pengurus, namun perlu bekerja sama dengan para guru di luar pengurus yang memiliki keterampilan di bidangnya,” katanya.
“Daerah ini, sudah saatnya para pemimpinnya menggandeng dan mengajak elemen-elemen terkait untuk bekerja sama. Tidak bisa bekerja sendiri berdasarkan struktur. Ke depannya, kami akan terus memacu guru untuk berbagi dengan memberikan apresiasi. Bukan soal berapa nilai uang atau sebesar apa penghargaan. Selebar kertaspun sangat berharga karena diberikan dengan penuh cinta. Profisiat dan semoga tetap setia dan bangga berbagi bersama PGRI Kabupaten Flores Timur, melayani guru Flores Timur,” tambah Maksi.
Oktavianus Bali, Pengelola Pondok Baca Nubun Puhun Honihama, yang juga turut menerima penghargaan dari PGRI mengaku bangga atas prestasi kerjanya. Bagi Oktavianus kerja-kerja pelayanan sudah menjadi passion-nya.
“Bangga bisa sepanggung dengan rekan-rekan guru menerima penghargaan di puncak HUT PGRI dan HGN 2021 karena saya bukan seorang guru. Saya akan terus mengabdi untuk guru sesuai talenta saya. Kerja-kerja pelayanan, sudah menjadi pasion saya,” kata Okta.
Yurgo Purab