Borong, Ekorantt.com – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur sejak Senin (20/12) sore hingga malam, mengakibatkan belasan rumah warga Wae Reca, Kelurahan Rana Loba, terendam air.
Rumah-rumah itu terendam banjir yang mengalir dari pemukiman di wilayah perbukitan dan luapan kali Wae Reca. Sistem drainase yang belum memadai menyebabkan air mengalir bebas dan merendam rumah-rumah warga yang berada di dataran rendah itu.
Hendrikus Igang, salah satu warga Wae Reca, mengatakan, banjir dengan ketinggian sekitar 50 centimeter itu mulai merendam rumahnya sejak pukul 20.00 WITA dan surut sekitar dua jam kemudian.
“Selama beberapa tahun terakhir ini, setiap musim hujan, rumah kami selalu jadi langganan banjir,” kata Hendrikus kepada Ekora NTT.
Menurutnya, hal itu terjadi seiring banyaknya pembangunan rumah-rumah penduduk di wilayah perbukitan seperti Golo Karot, Golo Lada, dan beberapa lainnya.
“Mestinya pemerintah harus memperhatikan sistem drainase karena rumah-rumah penduduk semakin banyak, sehingga saat hujan, air dari wilayah bukit mengalir terarah ke saluran pembuangan menuju kali Wae Reca atau Wae Bobo,” ujarnya.
Akibat banjir tersebut, sejumlah keluarga di Wae Reca terpaksa mengungsi ke rumah warga lain yang berada di dataran tinggi.
“Kami takut kali Wae Reca meluap lebih besar lagi karena belum ada tanggul penahan banjir di sana,” kata Jhon, salah satu warga Wae Reca. “Sudah hampir empat tahun ini, setiap kali hujan lebat dan banjir, kami selalu mengungsi ”
Sementara Hendrikus dan keluarga memilih bertahan di rumah mereka sembari berusaha menyelamatkan barang berharga di dalam rumah.
“Tadi, lebih dari 400 Kg padi dan beras di rumah, basah, karena kami lupa untuk angkat dan taruh di atas meja,” kata Hendrik.
Pantauan Ekora NTT pada Senin malam pukul 23.00 WITA, sebagian warga Wae Reca yang sempat mengungsi sudah kembali ke rumah mereka untuk membersihkan lumpur dan sisa-sisa air yang tergenang di dalam rumah.
Rosis Adir